jpnn.com - TARAKAN - Stevany dan Michael tidak menyangka kepergian kedua orang tuanya dan kakak sulungnya ke Singapura pada Minggu (28/12/2014) lalu adalah untuk selama-lamanya.
Dari ketiganya yang merupakan pesawat AirAsia QZ8501, baru kakak sulungnya Vera Chandra Kho (19) yang jenazahnya telah ditemukan dan berhasil teridentifikasi. Sedangkan ayah ibunya, Kosuma Chandra Kho dan Sherly Ong, hingga kini belum diketahui nasibnya.
BACA JUGA: Staf AirAsia Kawal Jenazah Vera Chandra ke Tarakan
Menyikapi hal ini, Ketua Perhimpunan Dokter Spesialis Kedokteran Jiwa Indonesia (PDSKJI) Tarakan dr Timbang Sangiang Lalisang SpKJ mengaku, ditugaskan dari pihak AirAsia melalui PSKJI Surabaya untuk memberikan pengawasan terhadap kedua adik Vera.
Dia mengaku siap untuk membantu memberikan pengawasan terhadap anak pasangan Kho Wijaya Kusumo dan ong Sherly itu yang juga turut menjadi korban dalam penerbangan menuju Singapura tersebut.
BACA JUGA: Tangis Michael Pecah di Samping Peti Jenazah Kakak Sulungnya
Dari pantauannya, dia melihat adik Vera, Michael Chandra terlihat sangat terpukul, sedangkan Stevany terlihat berusaha tegar dengan situasi yang sedang terjadi. Dia juga mengaku tidak memiliki batasan waktu untuk memberikan pelayanan terhadap kedua adik Vera.
“Saya siap kapanpun jika dibutuhkan,” jelas Timbang kepada Kaltara Pos (Grup JPNN.com).
BACA JUGA: Lupa Matikan Obat Nyamuk, Rumah Ludes
Wakil Wali Kota Tarakan HK Arief Hidayat MSi menyampaikan keprihatinannya atas musibah yang menimpa warga Tarakan itu. Dia berharap agar dari 10 jenazah yang sedang diidentifikasi oleh Disaster Vitcim Identification (DVI) merupakan warga Tarakan. (baca juga: Pakai Anting Kembar dengan Adik, Jenazah Gadis Tarakan Teridentifikasi).
“Kami juga atas nama Pemerintah Kota Tarakan turut berbelasungkawa dan saya berharap bahwa untuk kita semua yang mengunjungi korban dan keluarga, bagaimana bisa menghibur keluarga agar semoga diberikan ketabahan. Kita juga mendoakan agar kedua orang tua Vera bisa segera ditemukan, segera bisa diproses, sehingga keluarga juga tidak terlarut-larut dalam kesedihan dan sedikit lega,” harap Arief.
Arief menambahkan, musibah yang dialami oleh AirAsia diharapkan bisa menjadi pelajaran bagi industri penerbangan di Indonesia agar dapat meminimalisir kecelakaan-kecelakaan.
“Mudah-mudahan kita semua bisa mengambil hikmah dari musibah ini,” imbuhnya.(*/kj/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Kadishutbun Beber Penyebab Anggota Polhut Marah
Redaktur : Tim Redaksi