jpnn.com, JAKARTA - Kementerian Pendidikan Kebudayaan Riset dan Teknologi (Kemendikbudristek) mengungkapkan sejumlah daerah mengundurkan diri dalam seleksi PPPK guru 2022.
Ada yang menarik sebagian, tetapi dua daerah malah mundur dari seleksi PPPK 2022.
BACA JUGA: PPPK 2022 Dibuka, Prof Nunuk Dibombardir WA Guru Honorer, Isinya Bikin Menggeleng
"Per 2 November 2022, ada dua daerah yang mundur, yaitu Kabupaten Brebes dan Jayawijaya," kata Pelaksana tugas Direktur Jenderal Guru Tenaga Kependidikan Kemendikbudristek Nunuk Suryani dalam rapat dengar pendapat (RDP) Komisi X DPR, Jumat (4/11).
Dia mengungkapkan dua kabupaten itu sebenarnya memiliki guru lulus PG dan mengusulkan formasi PPPK 2022. Sayangnya di detik-detik terakhir malah membatalkan membuka rekrutmen.
BACA JUGA: 5 Kelucuan Seleksi PPPK yang Membuat Guru Lulus PG Menangis, Ya Ampun
Dia mencontohkan Kabupaten Brebes memiliki pelamar prioritas satu (P1) atau guru lulus passing grade (PG) sebanyak 587. Dari jumlah tersebut yang tersedia formasi sebanyak 538 dan yang tidak tersedia formasi 14.
"Sebenarnya guru lulus PG yang tidak mendapatkan formasi PPPK guru 2022 di Kabupaten Brebes hanya 35," ujar Nunuk.
BACA JUGA: Guru Lulus PG PPPK Terbuai P1, Prioritas Apaan? Kacau, Ini Data dari Bu Dirjen
Namun, dengan ditariknya seluruh formasi PPPK 2022, Nunuk mengatakan 587 guru honorer di Kabupaten Brebes menangis lagi. Ironisnya, 538 formasi pelamar P1 kehilangan kesempatan penempatan PPPK 2022.
Selain dua kabupaten itu, Nunuk mengungkapkan cukup banyak pemda tidak membuka formasi sesuai dengan kebutuhan.
Dia mencontohkan Provinsi Jawa Barat memiliki pelamar P1 sebanyak 10.397. Namun yang tersedia formasi 3.800, tidak tersedia formasi 3 813. Dengan demikian terdapat 2.784 pelamar P1 tidak terdapat kebutuhan sebanyak 2.784.
Provinsi Jawa Tengah memiliki pelamar P1 sebanyak 10.099, yang mendapatkan formasi 4.351.
P1 yang tidak tersedia formasi 2.542. PT yang tidak terdapat kebutuhan sebanyak 3.206.
Begitu juga Provinsi Jawa Timur memiliki pelamar prioritas 8.588.
Sebanyak 2.450 P1 yang tersedia formasi, 4.676 tidak tersedia formasi. Pelamar P1 tidak terdapat kebutuhan sebanyak 1.462.
Melihat kondisi tersebut, Nunuk meminta bantuan Komisi X DPR untuk menyosialisasikan anggaran gaji PPPK 2022 sudah dijamin pemerintah.
Jangan sampai formasi yang sudah diberikan ditarik kembali sehingga membuat guru honorer tidak bisa menjadi ASN PPPK tahun ini. (esy/jpnn)
Redaktur : Sutresno Wahyudi
Reporter : Mesyia Muhammad