MUSCAT - Demonstrasi anti pemerintah di Oman, yang memasuki hari ketiga, ditanggapi represif oleh aparatDua orang dilaporkan tewas dalam bentrokan yang terjadi di Kota Sohar, 200 kilometer barat laut Ibu Kota Muscat.
Aparat keamanan memblokade jalanan utama menuju Sohar untuk mencegah berkumpulnya massa
BACA JUGA: AS-Eropa Sepakat Sanksi Berat Libya
Menurut kantor berita Reuters, demonstran juga beraksi di Kota SalalahBACA JUGA: Perusahaan Indonesia Tarik Pekerja Dari Libya
Mereka menuntut demokrasi dan lapangan pekerjaanOmar al-Abri, seorang sumber dari kantor berita Oman menyatakan, satu orang tewas dalam bentrokan yang terjadi Minggu (27/2) saat polisi menggunakan gas air mata dan peluru karet untuk membubarkan massa
BACA JUGA: Obama Cs Minta Kadhafi Mundur
Rumah sakit pemerintah setempat menyatakan korban tewas hingga kemarin (28/2) sudah dua orang.Sejumlah saksi menyatakan sebuah supermarket menjadi sasaran pembakaran demonstran, yang sebagian besar adalah remajaMereka berkumpul di bundaran persimpangan utama kota, menuntut pergantian sejumlah menteri, penanganan serius terhadap pengangguran, dan kenaikan standar gaji.
Saksi mata mengungkapkan polisi lebih berhati-hati dengan tidak mengambil tindakan kekerasan saat mengamankan aksi yang terjadi kemarinMelunaknya sikap aparat keamanan tersebut diambil setelah korban jiwa tewas dalam aksi demonstrasi di hari kedua, Minggu (27/2).
Kantor berita Oman melaporkan, massa yang beringas merusak fasilitas umum dan properti milik swasta"Polisi anti huru-hara menindak massa yang beringas untuk menjaga keamanan masyarakat dan hak milik mereka," tulis kantor berita yang dikontrol pemerintah itu.
Seorang sumber resmi yang enggan disebutkan identitasnya, kepada AFP menyatakan, dua orang tewas setelah ditembak peluru karet, saat massa mencoba merusak sebuah kantor polisiOman, diperintah oleh sebuah dinasti keluargaDemonstrasi yang terjadi, mempunyai bentuk sama dengan beberapa gerakan sosial di dunia Arab lainnyaDiprediksi, aksi serupa akan terus meluas, setelah ada rencana aksi di Kuwait dan Arab Saudi, pekan depan.
Oman berbagi kontrol atas Selat Hormuz di bibir TelukPerairan tersebut merupakan jalur lalu-lintas untuk sekitar 40 persen kapal tanker minyak duniaOman juga memegang peran penting sebagai mediator antara Iran dan dunia barat, karena kedekatan hubungannya dengan Teheran serta Washington.
Demonstrasi jarang terjadi di negara Teluk tersebutNamun penguasa Oman, Sultan Qaboos bin Said, bergerak cepat dalam merespons tuntutan demonstranDia berjanji untuk menyediakan lebih banyak lapangan pekerjaan dan kebebasan berekspresi(cak/dos)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Oposisi Libya Duduki Pinggiran Tripoli
Redaktur : Tim Redaksi