Perusahaan Indonesia Tarik Pekerja Dari Libya

Senin, 28 Februari 2011 – 07:27 WIB

JAKARTA - Perusahaan-perusahaan Indonesia yang memiliki proyek di Libya segera memulangkan para pekerjanya guna menghindari kondisi yang semakin memburukMereka berkoordinasi dengan Kedutaan Besar Indonesia di Tripoli dan Tunisia demi kelancaran evakuasi

BACA JUGA: Obama Cs Minta Kadhafi Mundur



"Sebanyak 201 dari 253 WNI yang dievakuasi dari Libya ke Tunisia adalah tenaga kerja WIKA Gedung-SSI Overseas
Rencananya, Senin besok (hari ini), mereka akan mulai dipulangkan dari Tunisia ke Jakarta," ujar Sekretaris KSO WIKA Gedung-SSI Overseas, Galuh Riandoyo, Minggu (27/2).

Pemulangan para pekerja konstruksi itu akan dilakukan secara bertahap dengan menggunakan pesawat komersial reguler yang melayani jalur penerbangan Tunis-Jakarta

BACA JUGA: Oposisi Libya Duduki Pinggiran Tripoli

Galuh menyebut sebanyak 201 pekerja ini telah berhasil dievakuasi dari Tripoli Libya dengan menggunakan pesawat TunisAir menuju Tunisia


Mereka diberangkatkan dari airport Tripoli pada Minggu (27/2) sekitar jam 5.15 WIB atau jam 00.15 Waktu Tripoli dan mendarat di airport Tunis sekitar jam 6.30 WIB atau 00:30 waktu Tunis

BACA JUGA: Saif al Islam, Penerus Kegarangan Muammar Kadhafi

"Perbedaan waktu antara Jakarta-Tripoli lima jam, kalau Jakarta-Tunis enam jam," sebutnya.

Menurut Galuh, sudah sejak seminggu lalu pihak perusahaan berkoordinasi dengan Kedutaan Besar RI di Tripoli dan Tunisia untuk pemulangan TKI ituAda beberapa skenario evakuasi, antara lain menggunakan pesawat carter Garuda Jakarta-Tripoli atau transit melalui Tunisia dan Yordania"Ada juga skenario evakuasi melalui jalur laut Malta," sambungnya.

Namun akhirnya evakuasi lewat udara ke Tunisia yang dipilihHal ini juga mendapat kendala akibat penuh seaknya bandara Tripoli akibat orang-orang yang ingin pergi dari Libya"Tapi padatnya lalu lintas udara Tripoli serta kondisi airport Tripoli yang penuh dengan pengungsi mengakibatkan proses imigrasi menjadi berjalan sangat lama," kata dia.

PT Pertamina juga memutuskan menarik seluruh karyawannya yang berada di LibyaIni menyusul pecahnya gelombang demonstrasi besar-besaran yang menuntut pemimpin negeri itu, Muammar Khadafi, mundur dari jabatannyaPertamina telah menghubungi Kedutaan Besar Indonesia di Libya untuk mengevakuasi karyawannya"Kami tidak bertindak sendiri, tapi dengan KBRI di sana," ujar Juru bicara PT Pertamina Mochammad Harun.

PT Pertamina mengelola blok Sirt dan Sabrata di lepas pantai Libya melalui Pertamina E&P Libya LimitedPerusahaan ini melakukan eksplorasi dan produksi minyak dan gas di bawah Perjanjian Eksplorasi dan Produksi (EPSA) dengan National Oil Corporation (NOC)Namun operasi Pertamina di Libya saat ini sudah berhenti"Masih ada yang tinggal sedikit, paling karyawan kantor yang mengurus keperluan administrasi," tukasnya.

Direktur Medco Lukman Mahfoedz mengatakan pihaknya juga sedang mengevakuasi karyawannya di LibyaEksplorasi migas perseroan di Libya yang di operatori Medco Internasional Venture Limited (MIVL ) di Area 47 Libya terpaksa dihentikan sementara"Disitu ada sekitar"80 staf, sekitar 85 persennya orang lokal (asli Libya) sehingga tidak perlu evakuasi," tuturnya.

Menurut dia, Medco cukup beruntung karena banyak mempekerjakan warga lokalDengan begitu, Meddco hanya mengevakuasi sekitar 15 persen karyawan yang merupakan ekspatriat multinational, termasuk warga negara Indonesia (WNI)"Kebanyakan mereka juga sedang field break (cuti)Ada empat orang yang sedang proses pemulangan ke Indonesia dan Eropa," jelasnya(wir)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Pasca-Kadhafi Diprediksi Bakal Kacau Balau


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler