Dua Hal Ini Pengaruhi Rupiah Rabu Pagi (31/3), Anjlok 78 Poin Jadi Rp 14.558 Per USD

Rabu, 31 Maret 2021 – 10:51 WIB
Nilai tukar (kurs) rupiah yang ditransaksikan antarbank di Jakarta pada Rabu pagi 78 poin atau 0,54 persen. Ilustrasi: Arsip jpnn.com/Ricardo

jpnn.com, JAKARTA - Nilai tukar (kurs) rupiah yang ditransaksikan antarbank di Jakarta pada Rabu pagi 78 poin atau 0,54 persen.

Pada pukul 9.52 WIB, rupiah melemah ke posisi Rp 14.558 per USD dibandingkan posisi pada penutupan perdagangan sebelumnya Rp 14.480 per USD.

BACA JUGA: Kurs Rupiah Belum Bisa Menguat Kamis Pagi, Ternyata Ini Faktornya...

Analis Samuel Sekuritas Ahmad Mikail dalam kajiannya menyatakan, naiknya imbal hasil (yield) surat utang atau obligasi Amerika Serikat menyulitkan pergerakan rupiah.

"Rupiah kemungkinan tertekan sentimen kenaikan yield US treasury dan indeks USD. Sementara itu inflasi Maret yang diperkirakan tetap rendah sebesar 1,36 persen (yoy), akan membatasi nilai tukar rupiah," kata di Jakarta, Rabu.

BACA JUGA: Terkait Testimoni Gubernur The Fed, Akankah Bawa Angin Segar untuk Kurs Rupiah?

Dia menjelaskan, kenaikan imbal hasil obligasi AS didorong naiknya data CB Consumer confidence AS Maret sebesar 109,7 yang lebih tinggi dibandingkan ekspektasi sebesar 96,5.

Data tersebut menunjukan semakin baiknya ekspektasi konsumen di AS atas ekonomi negara tersebut.

BACA JUGA: Ahli Prediksi Kurs Rupiah Bisa Menguat Seiring Turunnya Imbal Hasil Obligasi

"Data CB Consumer confidence AS Maret juga mengindikasikan akan naiknya konsumsi masyarakat AS dan mendorong laju inflasi," ujar Ahmad.

Sementara itu, lanjut dia, imbal hasil obligasi AS tenor 10 tahun kemungkinan stabil di level 1,75 persen setelah naik tajam di atas 1,77 persen.

Ahmad menyebut, imbal hasil obligasi AS kemungkinan akan melanjutkan koreksi dengan menariknya level yield tersebut bagi investor asing.

"Karena ada kekhawatiran gagal bayar atau default kredit beberapa bank besar di AS," ujar dia.

Ahmad mengatakan, indeks USD kemungkinan menguat ke level 93,5 hari ini di tengah kekhawatiran kembali meningkatnya kasus Covid-19 harian di AS dan negara-negara di Eropa.

"USD menjadi alternatif pilihan di tengah ketidakpastian tersebut. Yield US treasury yang kembali naik juga memperkuat USD terhadap mata uang utama dunia lainya," kata Ahmad.

Nilai tukar rupiah terhadap USD dengan kurs Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (JISDOR) diperkirakan melemah ke level Rp 14.550 per USD.

Pada Selasa (27/3) lalu, rupiah ditutup melemah 35 poin atau 0,24 persen ke posisi Rp 14.480 per USD dibandingkan posisi pada penutupan perdagangan sebelumnya Rp 14.445 per USD. (antara/jpnn)


Redaktur & Reporter : Elvi Robia

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler