Dua Hal Inilah yang Berpotensi Gerus Suara Golkar di Jabar

Selasa, 14 November 2017 – 22:49 WIB
Bupati Purwakarta, Dedi Mulyadi bersama Rais Aam PBNU, Kiai Maruf Amin. Foto: RMol Jabar/JawaPos Grup

jpnn.com, JAKARTA - Direktur Eksekutif Indonesia Political Review (IPR) Ujang Komarudin menilai Partai Golkar terancam akan kehilangan suara di Jawa Barat.

Hal itu dikarenakan sikap DPP partai berlambang pohon beringin tersebut lebih memilih mengusung Ridwan Kamil dibanding kadernya sebagai calon Gubernur Jawa Barat.

BACA JUGA: Tinggalkan Dedi Mulyadi, Golkar Bakal Kualat

“Padahal, Golkar memiliki kader yang cukup baik, yaitu Bupati Purwakarta Dedi Mulyadi. Bahkan elektabilitas Ketua DPD Golkar Jabar tersebut cukup tinggi.

"Jadi tidak ada kurangnya Kang Dedi menjadi calon gubernur Jabar. Namanya cukup berpengaruh. Makanya tak bisa dipungkiri dari sikap DPP Golkar muncul dugaan pilihan tak mengusung Kang Dedi bukan suara kader akar rumput, tapi hanya deal-dealan para elite semata," ujar Ujang di Jakarta, Selasa (14/11).

BACA JUGA: Pilih Kang Emil, Suara Golkar di Jabar Terancam Terbelah

Keputusan tersebut kata pengajar di Universitas Al Azhar Indonesia (UAI) ini, dapat berakibat kurang baik. Golkar bahkan terancam kehilangan suara di Jabar, karena yang punya suara dan memobilisasi suara itu adalah kader di akar rumput.

Apalagi, jika seandainya Dedi Mulyadi malah dipinang oleh partai lain untuk jadi cagub atau cawagub. Maka tak bisa dihindarkan adanya keterbelahan pilihan di kader Golkar.

BACA JUGA: Golkar Usul Gubernur DKI Jakarta Ditunjuk Presiden

"Sinyal itu (Dedi maju dari parpol lain,red) saya kira sudah ada. Seperti dari PDIP dan Gerindra. Jika itu terjadi, otomatis suara Golkar bakal beralih," ucapnya.

Menurut Ujang, ada faktor lain yang bisa membuat suara Golkar hilang di Jabar. Yaitu status Ketua Umum DPP Golkar Setya Novanto yang kembali ditetapkan sebagai tersangka oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).

"Masyarakat saya kira tentu menjadikan hal tersebut sebagai salah satu pertimbangan. Karena itu Golkar harus berbenah secepatnya, karenatidak hanya berdampak pada Pilkada 2018, namun berimbas hingga Pileg/Pilpres 2019 mendatang," katanya.

Ujang melihat ada peluang status tersangka Novanto akan dimanfaatkan lawan politik Golkar untuk melemahkan partai tersebut pada pertarungan di semua pemilihan.(gir/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Dukung Kiai Maman Imanulhaq jadi Pendamping Ridwan Kamil


Redaktur & Reporter : Ken Girsang

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler