JAKARTA - Pendataan ternak korban Merapi diharapkan tuntas dalam dua hari ke depanMenteri Koordinator Bidang Kesejahteraan Rakyat Agung Laksono mengatakan bahwa tenggat akhir pendataan ternak milik warga Kawasan Rawan Bencana III Gunung Merapi akan tuntas pada Minggu (14/11) nanti
BACA JUGA: Ada Perwira Backup Gayus
"Setelah itu baru masuk ke tahapan selanjutnya yakn verifikasi data," ujar Menko Kesra Agung Laksono kepada wartawan di Kantor Kemenko Kesra Jakarta, Kamis (11/11) kemarin.Menko Kesra menjelaskan, saat ini pendataan tengah dilakukan oleh Kementerian Pertanian (Kemenpan) melalui dinas peternakan dan pertanian setempat
BACA JUGA: Hakim MK Shock dengan Isu Suap
Setelah pendataan tuntas, pemerintah akan melakukan proses evakuasi dan pelaksanaannya dikoordinasi oleh Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Kementan dan TNI/Polri."Proses selanjutnya adalah eksekusi, dengan tetap memperhatikan kelengkapan administrasi dalam rangka proses transaksi sesuai Petunjuk Operasional Kegiatan," katanya.
Ia menambahkan bahwa akan ada proses pengawasan oleh Inspektorat bersama Badan Pengawas Keuangan dan Pembangunan
BACA JUGA: Henry: Susno Tak Tahu Apa-apa
"Karena program ini tidak bersifat memaksa, jika masyarakat mau menjuala maka pemerintah akan membelinya dengan harga yang pantas," katanya.Mantan Ketua DPR RI itu mengatakan, pemerintah tidak akan menerapkan kuota pada jumlah ternak yang akan dibeli oleh pemerintahKarena tidak ada pembatasan jumlah hewan ternak, maka jika ada satu orang warga ingin menjual sepuluh hewan ternaknya maka pemerintah tetap akan membelinya
Menteri dari Partai Golkar itu mengatakan, tujuan pembelian ternak ini agar masyarakat dapat merasa nyaman berada di tempat pengungsian karena ternaknya akan dibeli oleh pemerintahDengan demikian diharapkan masyarakat tidak akan kembali ke lokasi bahaya hanya untuk mengurus ternaknya.
Terkait dengan update rehabilitasi pascabanjir bandang Wasior, Papua, Agung Laksono mengatakan pemerintah kini membangun 35 barak hunian sementaraBarak itu adalah hunian sementara bagi korban bencana alam di Wasior, Teluk Wondama, Papua Barat"Sudah terbangun 35 unit barak dari 110 yang kami rencanakan," kata Agung.
Agung tidak menyebutkan secara pasti berapa total anggaran yang dibutuhkan untuk pembangunan barak hunian sementara tersebutTapi dia memastikan jumlahnya tidak besar mengingat bahan dasar yang digunakan sebagian besar dari kayu-kayu lokal yang terdapat di lokasi bencana.
Proses pembangunan barak hunian sementara tersebut dibantu oleh Seribu prajurit Tentara Nasional Indonesia yang sebagian besar dari Yonzipur Kodam V BrawijayaMenurut dia, barak hunian sementara tersebut akan tuntas dalam waktu dekat dan bisa segera dihuni oleh para korban bencana banjir bandang Wasior yang kini mengungsi di Manokwari dan Nabire.
"Dalam waktu dekat pembangunan barak hunian sementara tersebut kami harapkan segera tuntas sehingga bisa ditempati para pengungsi yang kehilangan rumah mereka karena banjir bandang," katanya(zul)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Minta Obama Sumbang Masjid
Redaktur : Tim Redaksi