Dua Jenderal TNI AD Ini Sebut Layak Gantikan Menteri Tedjo

Rabu, 05 Agustus 2015 – 03:57 WIB
Mantan Panglima TNI AD Jenderal (pur) Moeldoko (kanan). FOTO*

jpnn.com - JAKARTA - Dua nama jenderal disebut-sebut layak menggantikan Tedjo Edhy Purdijatno sebagai Menkopolhukkam apabila reshuffle benar-benar terjadi. Mereka adalah mantan Panglima TNI Jenderal Moeldoko dan mantan Kepala Badan Intelejen Negara Jenderal (Purn) Marciano Norman.

Dosen Universitas Pertahanan Muhammad Dahrin La Ode mengatakan kalau sekiranya Menteri Tedjo memang direshuffle, tentu penggantinya harus merujuk pada ancaman Jokowi sekarang ini yakni people power.

BACA JUGA: Jokowi Curhat, Masa Muda Jarang Nonton di Bioskop

Dia pun melihat ancaman people power ini bisa diatasi jika panglima TNI berasal dari Angkatan Darat. Dahrin menambahkan, militer atau TNI yang memiliki kemampuan teritorial tinggi itu adalah AD, bukan AL atau AU. Menurutnya, meskipun AU dan AL mengerti, tapi tidak bisa mendarah daging seperti AD.

"People power ini kan semua berasal dari darat tidak ada masyarakat dari laut dan udara," katanya di Jakarta, Selasa (4/8)y.

BACA JUGA: Tersangka Korupsi Proyek PDAM Makassar Merasa Untungkan Negara

Dijelaskan Dahrin, terkait ancaman people power juga sumber people power adalah masyarakat sendiri, maka ada baiknya jika presiden mau ganti Menteri Tedjo dengan pertimbangannya ada dua purnawirawan yakni Jenderal Moeldoko dan Jenderal (Purn) Marciano.

"Jadi dua orang ini memiliki kemampuan politik yang tinggi, punya kemampuan ideologi politik, memiliki kemampuan kerja yang cepat untuk hubungan politik luar negeri dan politik dalam negeri berkualitas tinggi," kata dia.

BACA JUGA: Pemasok Narkoba ke Mantan Pacar Luna Maya Memang Pemain Lama

Dahrin melanjutkan, dengan demikian maka analisa politik integrasi nasional dan analisa ideologi politik itu dapat dipenuhi oleh kedua tokoh tersebut. Apalagi Moeldoko dan Marciano masih segar bugar dari sisi fisik. 

"Dan memilih satu di antara dua nama itu bisa tutup mata saja, tidak ada yang salah bagi presiden dan wakil presiden. Tapi kalau presiden mau ganti di luar dua nama itu (Moeldoko dan Marciano), lebih bagus mempertahankan Tedjo," katanya.

Di samping itu, lanjut Dahrin, sangat relevan juga mengingat Kepala BIN saat ini adalah Jenderal (Purn) Sutiyoso yang merupakan dari AD kalau memang Menteri Tedjo ingin digantikan oleh Moeldoko atau Marciano. (boy/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Anggap Kiai Said Beri Angin Paham di Luar NU Masuk ke Nahdliyin


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler