Dua Kakak Beradik Bunuh Pria Terduga Selingkuhan Ibunya

Rabu, 18 April 2018 – 17:17 WIB
Pelaku pembunuhan. Foto/ilustrasi: dokumen JPNN.Com

jpnn.com, BANDARLAMPUNG - Seorang pria bernama Leo Adya Winata, 39, tewas bersimbah darah dikeroyok dan ditusuk dua pemuda di Jalan Soekarno Hatta, Bypass, Panjang, Bandarlampung, Selasa (17/4) sore.

Warga Pangkalan Kasau, Kabupaten Indragiri Hulu, Riau ini, tewas dengan luka di bagian dada sebelah kiri, satu di perut samping kiri dan di bagian kaki kanan.

BACA JUGA: Kisah Kekejaman Salim Bunuh Mantan Pacar di Keramaian

Jenazah korban langsung dibawa ke Puskesmas Rawat Inap Panjang, Bandarlampung.

Menurut Kapolsek Panjang Kompol Sofingi, kasus pengeroyokan yang berujung kematian itu bermula ketika dua pria yang diduga kakak beradik mendatangi tempat korban bekerja di kos-kosan Bilqis.

BACA JUGA: Salim Bunuh Mantan Kekasih di Tengah Keramaian, Sadis

“Keduanya menanyakan nama korban, lalu ada yang menunjukkan rumah korban,” ujarnya, Selasa (17/4).

Setelah itu, lanjut Sofingi, kedua pelaku mendatangi rumah kontrakan korban. Sedangkan, adik kedua pelaku yang masih di bawah umur ditinggalkan di kosan Bilqis.

BACA JUGA: Ogah Masuk Grup WhatsApp Komunitas Gay, Petrus Habisi Ali

“Kedua pelaku ke rumah kontrakan korban dengan mengendarai sepeda motor. Di sana mereka sempat menggedor pintu. Ketika keluar, korban langsung dipukuli kedua pelaku,” jelasnya.

Dijelaskan, korban sebenarnya sempat lari ke arah belakang rumahnya. Namun, pelaku sempat mengejarnya. “Lalu salah seorang pelaku mengambil kayu balok dan memukul korban hingga terjatuh. Kemudian pelaku lainnya menusuk korban menggunakan pisau,” terangnya.

Dari informasi yang dihimpun, kuat dugaan kedua pelaku adalah kakak beradik bernama Dedi Setiawan dan Alfi Setiawan, warga Jalan Baru, Gang Garuda, Pidada, Panjang, Bandarlampung.

Keduanya diduga tidak terima dengan korban karena ibu kedua pelaku ada rumah kontrakan korban. “Pelaku membunuh korban diduga karena tidak terima ibunya ada di dalam rumah korban,” tambahnya.

Dari kejadian itu, sambung Sofingi, pihaknya mengamankan kayu balok dan celana korban. “Untuk ibu pelaku masih dalam pemeriksaan,” tuturnya.

Diketahui, sejumlah saksi mata membeber sejumlah fakta sebelum aksi pembunuhan terhadap Leo terjadi.

“Saya lihat dia (korban) barantem dulu di dalam rumah. Terus saya lihat lagi om Leo diseret keluar rumah dan dipegangin sedangkan satu orang lagi menusuk pakai pisau. Pelaku itu masih muda terus tatoan. Semuanya itu ada tiga orang,” ujar salah seorang saksi mata yang enggan ditulis namanya, di Puskesmas Panjang, Selasa.

Menurut dia, saat terjadi keributan banyak warga menonton. Sayangnya, tidak ada satu pun yang berani melerai perkelahian tersebut. “Sebelumnya sempat ada suara banting piring, terus saya lihat pelaku bawa pisau, dan om Leo digebukin,” paparnya.

Menurut saksi itu, setelah korban bersimbah darah, para pelaku langsung melarikan diri. Korban kemudian dilarikan ke Puskesmas Rawat Inap Panjang.

“Mereka langsung lari, saya lihatnya dari kejauhan. Yang tikam itu pakai helm, mereka melarikan diri pakai motor, semua pelakunya laki-laki,” tandasnya.

Di bagian lain, Wahyu (53) tetangga korban sekaligus saksi mata mengaku melihat kedua pelaku mendatangi rumah korban sambil membawa pisau. “Dua orang dewasa bawa pisau, kayaknya sudah direncanakan,” ujarnya di lokasi, Selasa (17/4).

Waktu mereka datang, lanjut Wahyu, tiba-tiba terdengar suara perempuan berteriak-teriak. “Perempuan itu bilang kamu lari-lari sana, waktu di dalam rumah korban itu,” jelasnya.

Dirinya pun tidak berani menduga-duga motif korban dibunuh oleh kedua pelaku.

“Kalau masalah perselingkuhan saya belum tahu. Saya nggak suudzon tapi pantas diduga,” kata dia.

Tini, saksi mata lainnya mengaku, melihat salah satu pelaku lari sambil mengendarai sepeda motor ke arah Lampung Selatan. Dia menceritakan, korban belum lama mengontrak rumah di lokasi tersebut.

Korban pernah cerita tinggal di sini bersama istrinya yang baru dinikahi, tapi telah mempunyai dua orang anak tapi yang satu tinggal bersamanya.

“Kalau malam dia (korban) kerja jaga malam di kosan Bilqis. Sedangkan siang hari jual baju di tempat kerjanya itu. Terus tadi sempat bilang istrinya baru pulang kerja, tiba-tiba ada orang dua nggak dikenal datang. Nggak lama kejadian seperti ini,” ungkapnya. (pip/rnn/fik)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Berita Terbaru Pembunuhan Ali Rahmah di Kramatjati


Redaktur & Reporter : Budi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler