Dua Kasus Bisa Jerat Ratna Sarumpaet, Sama-sama Penting

Selasa, 09 Oktober 2018 – 07:57 WIB
Ratna Sarumpaet. Foto: Ricardo/JPNN.com

jpnn.com, JAKARTA - Ada kemungkinan, kasus kebohongan Ratna Sarumpaet digunakan untuk menutupi sesuatu. Salah satunya, mungkin penggunaan rekening yang sama untuk operasi plastik dan bantuan kemanusiaan musibah kecelakaan kapal di Danau Toba.

Direktur Eksekutif Partnership for Advancing Democracy and Integrity (PADI) M. Zuhdan menjelaskan bahwa saat ini setidaknya ada dua dugaan kasus yang bisa menjerat Ratna.

BACA JUGA: Heboh Kasus Ratna Sarumpaet tak Akan Bertahan Lama

Pertama, soal hoaks pemukulan dan kedua soal penggunaan rekening yang sama untuk operasi dan musibah kecelakaan kapal. ”Kalau ditanya penting mana antara kedua kasus, keduanya sama pentingnya,” ujarnya.

Namun, kasus rekening itu bisa jadi merupakan penyebab mengapa Ratna berbohong. Tujuannya menutupi kasus penggunaan uang dalam rekening tersebut. ”Tentu perlu dilihat keterhubungannya,” tuturnya.

BACA JUGA: Ari Sebut 10 Nama Berpotensi Turunkan Elektabilitas Prabowo

Dalam proses hukum terhadap Ratna ini ada sejumlah masalah, yakni proses hukum dinilai politis. Namun, bukan berarti Polri hanya bisa berargumen bahwa karena memang melibatkan tokoh politik. ”Polri sebaiknya terbuka atas proses hukum dalam kasus Ratna, tujuannya agar tidak ada lagi tudingan politis,” paparnya.

Keterbukaan informasi dalam kasus Ratna ini juga menjadi salah satu cara agar isu ini tidak kemudian digoreng. Jangan sampai kasus ini kemudian menjadi isu yang menguntungkan salah satu pihak dan merugikan pihak lainnya. ”Maka, perlu semuanya terbukadan tuntas,” ujarnya.

BACA JUGA: Tim Prabowo Kerahkan 300 Pengacara untuk Kawal Amien Rais

Menurutnya, yang juga tidak bisa dikesampingkan adalah memastikan bahwa Ratna ini agen atau tidak. Agen dalam konteks Ratna ini disuruh orang atau berdiri sendiri. ”Kalau disuruh orang, tentunya dia menjadi agen dari orang tertentu,” ujarnya.

BACA JUGA: Heboh Kasus Ratna Sarumpaet tak Akan Bertahan Lama

Yang pasti, hoaks itu bisa muncul karena dua sebab, yakni terlalu banyaknya informasi atau justru karena tertutupnya informasi. ”Semua itu perlu disadari oleh kita semua,” paparnya dihubungi. (idr)

 

BACA ARTIKEL LAINNYA... Pengamat: Pilpres Sudah Berakhir, Kemenangan Ada di..


Redaktur & Reporter : Soetomo

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler