Dua Kecamatan di Tegal Alami Kekeringan Terparah

Kamis, 30 Juli 2015 – 02:58 WIB

jpnn.com - SLAWI – Kekeringan melanda sebagian besar wilayah Kabupaten Tegal. Dampaknya, warga kesulitan mendapatkan air bersih untuk kebutuhan sehari-hari.

Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Pemkab Tegal Tedjo Kisworo mengatakan, upaya menanggulangi kekeringan itu, BPBD Pemkab Tegal bekerja sama dengan Pemerintah Provinsi Jawa Tengah telah menggelontorkan air bersih ke sejumlah kecamatan di Kabupaten Tegal.

BACA JUGA: Bocah SMP Curi Motor di Parkiran Warnet

Hingga kini, air bersih yang didistribusikan sebanyak 45 tangki. Setiap tangki berisi 4000 liter. Adapun, rincian air bersih yang sudah di-dropping antara lain, Kecamatan Suradadi 17 tangki, meliputi Desa Jatimulya 10 tangki, Gembongdadi 2 tangki, Harjosari 2 tangki, dan Kertasari 3 tangki.

Kemudian di Kecamatan Kedungbanteng hanya 2 tangki, yakni di Desa Karangmalang. Sedangkan di Kecamatan Dukuhwaru 15 tangki, meliputi Desa Sindang 4 tangki, Gumayun 6 tangki, Kalisoka 1 tangki, dan Bulakpacing 4 tangki. Sementara untuk wilayah Kecamatan Slawi hanya 1 tangki, yakni di Kelurahan Pakembaran. Sedangkan Kecamatan Balapulang 10 tangki, yakni di Desa Kalibakung.

BACA JUGA: Bawa Keris ke KPU, Kader Golkar jadi Tersangka

Tedjo mengatakan, saat ini Kabupaten Tegal masuk dalam kategori darurat kekeringan. Sebab, hampir semua wilayah kesulitan mendapatkan air bersih imbas dari musim kemarau. Terutama di wilayah Balapulang dan Suradadi.

”Dua kecamatan itu sering terjadi kekeringan,” ujarnya.

BACA JUGA: Divonis Seumur Hidup, Pembunuh Guru Hamil Langsung Menerima

Dia memperkirakan, musim kemarau di Kabupaten Tegal akan berlangsung hingga November mendatang. Meski begitu, pihaknya sudah menyiapkan air bersih sedikitnya 100 tangki. Jika stok itu masih kurang, Tedjo mengaku akan menambah hingga 200 tangki.

Tedjo tak menampik, pemerintah kecamatan yang kerap koordinasi ihwal bencana kekeringan itu hanya di dua wilayah. Yakni, Kecamatan Suradadi dan Dukuhwaru.

”Dua orang camat itu kooperatif, camat lainnya kurang,” cetusnya.

Dia berharap, kecamatan lain yang masih dilanda kekeringan untuk segera melaporkan ke BPBD setempat. Dia janji, jika ada laporan resmi dari pemerintah kecamatan, pihaknya akan segera men-dropping air bersih.

”Tapi kalau kondisinya terdesak, kepala desa atau warga juga bisa langsung menghubungi kami (BPBD),” ungkapnya.(yer/fat/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Terlihat Jalan Sempoyongan, Tumbang, Eh...Pria Itu Sudah jadi Mayat


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler