Dua Kelompok Polisi Berebut Benda Bundar, Kenakan Tameng, Pelindung dan Helm

Kamis, 20 Agustus 2015 – 00:16 WIB
CIAAAATTT...: Sejumlah anggota kepolisian Sabhara Polda Jawa Timur bermain sepak bola dengan menggunakan perlengkapan tameng di lapangan Polda Jawa Timur, kemarin, Rabu (19/8/2015).FOTO:Dipta Wahyu/Jawa Pos

jpnn.com - SURABAYA - Pasukan Sabhara Polda Jatim terus meningkatkan kemampuan. Salah satunya adalah mengasah kekuatan. Sebab, Sabhara adalah garda terdepan dalam pengendalian massa. Untuk melatih raga para polisi, kemarin (19/8) para pasukan dalmas (pengendalian massa) berlatih di lapangan Mapolda Jatim. Mereka bermain sepak bola secara tidak biasa. 

Yakni, mengenakan pakaian pasukan huru-hara (PHH) komplet, seperti rompi pelindung dada, helm, dan tameng. Beban pakaian yang dikenakan pemain itu hampir 20 kilogram.
    
Latihan itu juga dikemas dalam rangka perayaan HUT Kemerdekaan RI. Ada empat kompi pasukan yang bertanding. Para pemain yang berlaga di lapangan hijau bermain dengan penuh semangat. 

BACA JUGA: Nama-nama Penjabat Kada di Sumut Ditetapkan Dua Pekan Lagi

Tidak jarang, benturan keras diperagakan para pemain tersebut. Meski demikian, para pemain tetap bermain tanpa emosi.
    
Di bawah terik matahari pagi yang mulai menyengat, dua kesebelasan bertanding tanpa kompromi. Di tribun, dua pihak suporter beradu nyanyian penyemangat. Kehadiran para polwan juga memberi warna tersendiri.
    
Dalam ajang itu, peraturan yang diterapkan sedikit berbeda dengan aturan sepak bola umumnya. Tidak ada kartu kuning yang dikeluarkan pengadil lapangan. Hukuman bagi pemain yang melanggar diganti dengan push-up. 

"Memang sengaja diganti dengan hukuman fisik (push-up, Red). Ini memang untuk melatih kekuatan mereka," jelas Dirsabhara Polda Jatim Kombespol Imam Sayuti.
    
Pemain juga bebas menghalau bola dengan tameng. Lamanya pertandingan bukan 2 x 45 menit, tapi 2 x 25 menit. Si kulit bundar yang diperebutkan juga agak kempis sehingga benar-benar menguras fisik untuk menendangnya.
    
Diharapkan dengan adanya pertandingan itu, fisik pasukan dalmas lebih kuat. Selain itu, mental para pasukan menjadi tangguh dan bertambah fresh. Sebab, latihan sepak bola tameng itu juga beratmosfer ceria.
    
Sportivitas memang tetap dijunjung tinggi para pemain. Setelah melakukan pelanggaran, mereka bersedia untuk membantu lawannya berdiri, kembali bangkit. 

BACA JUGA: Hah? Uang Rp 6,5 M di Pesawat Trigana Air Akan Dimusnahkan

"Kami berharap para pasukan ini punya jiwa besar. Baik saat pertandingan maupun di luar saat bertugas," imbuh Imam. (did/c6/git)

BACA JUGA: Jonan Curiga Tiket Trigana Air Dibeli Lewat Calo

BACA ARTIKEL LAINNYA... Empat Jenazah Berhasil Dibawa ke Oksibil


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler