Dua Kelompok Suku Anak Dalam Bentrok, Tiga Orang Terluka

Senin, 21 Agustus 2017 – 22:33 WIB
Ilustrasi. Foto: dokumen jpnn

jpnn.com, MERANGIN - Dua kelompok antar sesama Suku Anak Dalam (SAD) di Merangin, Jambi, kembali bentrok, Minggu (20/8) sekitar pukul 09.00 WIB.

Bentrok kali ini melibatkan dua kelompok di Desa Mentawak yakni antara kelompok Roni dan Jang Dong.

BACA JUGA: Lagi, Polisi Berhasil Bekuk Bandar Narkoba di Sungaipenuh

Tidak ada korban jiwa dari peristiwa ini. Namun, tiga orang dilaporkan mengalami luka-luka.

Seperti dilansir Jambi Ekspres (Jawa Pos Group) hari ini, tiga korban luka-luka tersebut dari kelompok Temenggung Joni.

BACA JUGA: Bawaslu Coret Nama Mahfud Lantaran Terbukti Terlibat Parpol

Mereka diserang kelompok Temenggung Pak Jang yang bermukim di Desa Mentawak, Kecamatan Nalo Tantan.

Kejadian bermula dari adanya isu jika ada seorang perempuan warga SAD Pak Jang diperkosa salah seorang anggota Tumenggung Joni.

BACA JUGA: Siswi SMP Ini Dibekap, Diseret ke Toilet Sekolah Lalu Diperkosa

Tidak terima dengan itu, Kelompok Pak Jang menyerang anggota kelompok Joni, di depan SMK Sungai Ulak Bangko, dengan menggunakan kayu, pisau dan batu. Tiga korban mengalami luka, mereka yakni Jen, Rani dan Intan.

Kejadian tak berlangsung lama, beberapa menit kemudian pihak Polres Merangin menuju lokasi. Untuk meredam situasi, Polisi dan Dinas Sosial Kabupaten Merangin, membujuk kedua kelompok untuk menyelesaikan secara perundingan di kantor Dinas Sosial Kabupaten Merangin.

Perundingan kedua kelompok SAD ini pun ditengahi oleh Kaplres Merangin AKBP Aman Guntoro SIK, Kapolsek Bangko Iptu Didih Engkas beserta anggotanya dikantor Dinsos.

"Kini kita sedang melakukan perundingan di kantor Dinsos, untuk mendamaikan kedua kelompok, masih mencari jalan damai," ungkap Didih Engkas.

Usai pertemuan yang dilakukan, situasi mulai kondusip. Kedua belah pihak bersepakat untuk berdamai dengan beberapa catatan.

"Didalam surat kesepakatan, jika ada salah satu pihak yang memulai lagi akan di tindak sesuai hukum yang berlaku. Kemudian menyepakati jika isu yang di terima antar SAD tidak benar," tambah Didih.

Terpisah, Tarak, pembina SAD di Merangin, saat dikonfirmasi awak media, mengaku jika bentrok tersebut dipicu adanya kasus pemerkosaan salah satu Ibu Kandung SAD.

“Ya, itu isu jika warga temenggung Jon memperkosa ibu kadungnya. Kelompok SAD lain tak terima lantas menyerang dan terjadi bentrok tersebut. Alhamdulillah setelah perundingan kedua belah pihak sepakat berdamai,” singkatnya. (amn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Konslet Arus Pendek, Belasan Rumah Toko Ludes Terbakar di Tanjab Barat


Redaktur & Reporter : Budi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler