BACA JUGA: NATO Buru Bajak Laut Somalia
Itu merupakan pertemuan resmi pertama dua negara bersaudara yang masih dalam status perang tersebut selama setahun terakhir
BACA JUGA: Iklan yang Paksa Mata Melihat
"Prioritas kami adalah keamanan warga Korea Selatan dan pembangunan kota industri Kaesong," tutur Juru Bicara Kementerian Unifikasi Korsel Lee Jong-joo seperti dikutip Associated Press.
Seiring dengan meningkatnya tensi ketegangan di Semenanjung Korea belakangan, Korut memperketat kontrol perbatasan di kawasan industri Kaesong
BACA JUGA: Hola Chavez Dibalas Hello Obama
Hubungan Pyongyang-Seoul kian buruk setelah Korut, di tengah berbagai keprihatinan internasional, tetap meluncurkan roketnya awal bulan iniSeoul juga memprotes penahanan seorang warganya selama sepekan di Kaesong dengan tudingan telah mengacaukan sistem politik di negeri komunis tersebut
Bahkan, sehari sebelum pengumuman rencana pertemuan kedua negara kemarin, Korut masih sempat mengancam Korsel agar tidak bergabung dengan proyek keamanan pimpinan Amerika Serikat (AS)AS mengklaim bahwa proyek yang dimulai sejak 2003 itu dimaksudkan untuk mencegah penyebaran senjata pemusnah masalSeorang juru bicara militer Korut yang tak diketahui identitasnya menyatakan, bergabungnya Korsel dengan proyek tersebut bisa diartikan sebagai pernyataan konfrontasi yang nyata sekaligus pernyataan perang(war/ttg)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Tokoh Anti-Thaksin Luput dari Upaya Pembunuhan
Redaktur : Tim Redaksi