BACA JUGA: Iklan yang Paksa Mata Melihat
Di saat bersamaan, kawanan perompak yang lain dilaporkan membajak sebuah kapal di Samudera Hindia.Namun, aksi mereka kali ini dapat digagalkan patroli laut NATO
BACA JUGA: Hola Chavez Dibalas Hello Obama
Saat itu bajak laut menembaki dan melempari tanker tersebut dengan granat," terang Letnan Komandan Alexandre Santos Fernandes, pejabat Angkatan Laut (AL) Portugal, yang bergabung dengan patroli NATO di kawasan itu kemarin (18/4).Menangkap sinyal darurat itu, kapal pencegat Belanda yang mendukung patroli NATO segera menghampiri tanker tersebut
BACA JUGA: Tokoh Anti-Thaksin Luput dari Upaya Pembunuhan
Sampan tersebut, menurut Fernandes, diarahkan ke sebuah kapal berbendera Yaman yang dibajak lanun Somalia pekan lalu."Bajak laut memanfaatkan kapal berbendera Yaman yang mereka sandera itu sebagai 'kapal induk'," ungkap Fernandes seperti dilansir Associated Press kemarin.
Dengan mengoperasikan kapal induk tersebut, perompak Somalia lebih leluasa beraksiSebab, bersama kapal induk sanderaan itu, mereka bisa mengangkut sampan kecil yang lantas digunakan untuk menghampiri target.
Sadar kawanan kriminal samudera sedang berusaha melarikan diri, patroli NATO memburuMereka pun sukses menghadang sampan kecil tersebut sebelum sampai ke kapal induknyaMereka lantas menangkap tujuh perompak yang berada di dalam sampan"Selain menangkap tujuh perompak, kami juga menyita tujuh pistol Kalashnikov dan sebuah peluncur granat bertenaga roket dalam sampan," terang Fernandes seperti dikutip Agence France-Presse
Selanjutnya, patroli NATO menghentikan dan memeriksa kapal berbendera Yaman ituDi atas kapal induk bajak laut tersebut, patroli NATO menemukan 20 nelayan Yaman yang disekap sejak kapal mereka disanderaPatroli NATO pun langsung membebaskan 20 nelayan ituRencananya, setelah mendapatkan pemeriksaan medis, para sandera asal Yaman tersebut dipulangkan ke negara mereka.
Menurut Fernandes, tujuh perompak yang ditangkap NATO itu akan dibebaskanTapi, NATO akan memeriksa mereka terlebih dahulu"Berdasar hukum internal Belanda, kami akan membebaskan mereka," ujarnyaSebab, kapal pencegat yang digunakan untuk menangkap tujuh penjahat itu berbendera BelandaNATO pun lantas harus tunduk pada hukum tersebut.
Sementara itu, pemerintah Belgia melaporkan bahwa salah satu kapalnya dibajak di Samudera Hindia kemarinMereka yakin, kapal berbendera Belgia yang sedang dalam perjalanan menuju Seychelles itu menjadi korban perompak di pesisir timur Afrika"Pompei (nama kapal itu) mengirimkan dua kali sinyal darurat Sabtu pagi (kemarin)Tapi, sampai sekarang, kami masih belum bisa menghubunginya kembali," tulis Brussels(hep/ttg)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Lagi, WNI DIvonis 6 Tahun di Australia
Redaktur : Tim Redaksi