Dua Lapo Tuak di Paluta Dibakar Ratusan Ibu-ibu

Senin, 20 Agustus 2018 – 03:05 WIB
Salah satu bangunan yang dijadikan lapo tuak dan disinyalir menjadi tempat prostitusi dibakar massa dari kalangan ibu-ibu dari wilayah Nagasaribu, Sabtu (18/8) malam. Foto: metrotabagsel/jpg

jpnn.com, PALUTA - Ratusan massa yang terdiri dari ibu-ibu di Nagasaribu, Kecamatan Padang Bolak Tenggara, Kabupaten Padang Lawas Utara (Paluta), Sumut, mengamuk, Sabtu (18/8) malam.

Mereka yang terbakar amarah nekat membakar dua lapo tuak di daerah tersebut, karena diduga dijadikan tempat prostitusi.

BACA JUGA: Kusor Dilaporkan Hilang, Ternyata Tewas Tergantung di Kebun

Kejadian itu mengakibatkan dua buah bangunan semi permanen yang dijadikan lapo tuak tersebut hangus dan rata dengan tanah. Namun tidak ada korban jiwa dalam peristiwa itu.

Salah seorang warga, M boru Regar mengatakan bahwa keberadaan kedua lapo tuak tersebut sudah cukup lama dan sangat meresahkan warga terutama kaum ibu-ibu. Sebab, selain menjual minuman keras, tempat tersebut disinyalir menjadi tempat prostitusi.

BACA JUGA: Polisi Ungkap Bisnis Prostitusi Gadis di Bawah Umur di Aceh

Lanjutnya, keberadaan bangunan yang dituding menjadi tempat maksiat tersebut akan merusak moral anak-anak, juga bisa merusak kondisi perekonomian yang mengakibatkan perpecahan dalam rumah tangga dari warga sekitar.

“Sudah cukup lama beroperasi dan sudah pernah diperingatkan warga. Keberadaannya juga akan merusak moral anak-anak dan menimbulkan keresahan,” ungkapnya.

BACA JUGA: Pelaku Sodomi di Paluta Akui Korbannya sudah 20 Bocah

Atas dasar hal tersebut, para ibu-ibu anggota Wirid Yasin wilayah Nagasaribu dan desa sekitarnya sepakat untuk melakukan pembakaran kedua lapo tuak tersebut yang berada di desa Nagasaribu dan Bangun Purba, Kecamatan Padang Bolak Tenggara.

Terpisah, Kapolsek Padang Bolak AKP H Kasmir Sitanggang melalui Kanit Reskrim Ipda Doli Silaban membenarkan adanya aksi pembakaran dua lapo tuak oleh massa dari kalangan ibu-ibu di wilayah Nagasaribu.

Dikatakannya, kronologis kejadian, Sabtu (18/8) sekira pukul 19.30 WIB masyarakat Desa Nagasaribu kurang lebih 200 orang yang didominasi oleh Ibu-ibu berkumpul di Desa Nagasaribu.

Selanjutnya bergerak dengan berjalan kaki dan menggunakan kendaraan roda dua ke lapo tuak yang berada di Desa Nagasaribu. Sesampai nya di lokasi kejadian, massa dengan langsung membakar lapo tuak yang memang dianggap telah menimbulkan keresahan di tengah-tengah masyarakat.

Kemudian sekitar pukul 22.00 WIB massa bergerak menuju lapo tuak yang berada di Desa Bangun Purba serta melakukan pembakaran bangunan yang dijadikan lapo tuak.

“Ada dua bangunan yang jadi lapo tuak di tempat yang berbeda dibakar oleh massa dari kalangan ibu-ibu di wilayah desa Nagasaribu. Tidak ada korban jiwa dan hanya kerugian materi saja,” sebutnya.

Ia menambahkan, pihaknya juga sudah turun ke lokasi dan melakukan olah TKP untuk keperluan pengembangan atas peristiwa ini.

Sementara, Kepala Satpol PP Paluta Yusuf MD Hasibuan mengatakan sebelumnya pihaknya juga sudah memberikan peringatan terhadap pemilik lapo tuak tersebut untuk menutup usahanya karena banyak pengaduan dari masyarakat sekitar.

Namun pemiliknya tidak mengindahkannya dan terus beroperasi sehingga mengakibatkan kemarahan masyarakat yang akhirnya melakukan aksi pembakaran. (ais)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Razia Prostitusi, 5 PSK Positif HIV


Redaktur & Reporter : Budi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler