Tiga Pelajar Komplotan Begal di Batam Diringkus Polisi

Jumat, 25 Agustus 2017 – 03:45 WIB
Pelaku kriminal yang tertangkap dan diborgol. Foto/ilustrasi: dokumen JPNN.Com

jpnn.com, BATAM - Tiga pelaku begal yang selalu meresahkan warga Batuaji dan Sagulung dibekuk anggota Polsek Sagulung Rabu (23/8) malam.

Ketiga remaja berinisial Ye, 16, Re, 14 dan Rnl, 13, dan masih aktif sekolah itu dibekuk karena memeras dan menganiaya Dendi Putra Mahendri, remaja lain di depan Sekolah Indomalay komplek Mall Top 100, Tembesi pada Selasa (22/8).

BACA JUGA: Pengusaha Shipyard Keberatan Lahannya Dimanfaatkan BP

Ketiga pelaku dibekuk saat tengah nongkrong di pinggir jalan R Suprapto, persisnya di depan Tahu Sumedang, Batuaji sekitar pukul 20.00 WIB.

Hasil pengembangan polisi, ketiga pelaku belakangan juga diketahui sebagai pelaku begal yang sudah beraksi di 13 TKP.

BACA JUGA: BP akan Memanfaatkan Kembali Lahan Shipyard yang tak Produktif

Bahkan aksi begal yang menimpah Naza, 17 warga Perumahan Taman Lestari di lapangan perumahan Taman Lestari, Selasa (22/8) lalu juga dilakukan oleh tiga bocah tersebut. Mereka tidak saja berusaha merampas sepeda motor, tapi juga mengeroyok Naza.

Akibat kejadian itu Naza harus dilarikan ke rumah sakit karena terkena sabetan pisau di tangannya. "Pengungkapan awal adalah kasus 170 (KUHP tentang penganiayaan). Tapi setelah dikembangkan ternyata mereka ini pelaku begal. Mereka mengaku sudah 13 kali begal orang," ujar Kapolsek Sagulung AKP Hendrianto, Kamis (24/8).

BACA JUGA: Direktur Utama RSUD Batam Ditunjuk Usai Audit BPKP

Dari 13 TKP tersebut sambung Hendrianto, tiga diantaranya sudah cocok dengan laporan korban begal yang masuk ke pihak kepolisian. "Dua LP di Batuaji termasuk yang kejadian di Taman Lestari itu, satu lagi di Polsek Sekupang," tuturnya.

Korban dari kompolotan ini umumnya adalah anak-anak usia sekolah. Selain begal, mereka juga kerap memalak dan menganiaya anak-anak sekolah mulai dari SD sampai SMA. Sudah tak terhitung barang-barang berharga para korban seperti ponsel, uang dan juga sepeda motor yang berhasil dirampas komplotan ini.

"Sasarannya anak sekolah semua. Termasuk teman-teman (sekolah) mereka sendiri juga. Ada yang rampas uang, hape bahkan sepeda motor," kata Hendrianto.

Untuk mencocokan hasil rampasan para pelaku itu, pihak kepolisian Sagulung kata Hendrianto akan berkoordinasi dengan polsek-polsek terkait yang menangani laporan aksi kriminal dari komplotan itu.

Tiga pelaku yang dibekuk itu merupakan siswa SMP dan SMK yang masih aktif sekolah. Ye, siswa kelas dua di salah satu SMK Swasta di Batuaji, Re siswa kelas satu di salah satu SMK Swasta di Sagulung dan Rnl siswa kelas tiga salah satu SMPN di Sagulung.

Ketiganya merupakan warga Batuaji dan Sagulung. Selain ketiga pelaku itu, polisi juga masih memburuh dua pelaku lain yakni In,14 (wanita) dan Re,15 (pria).

"Ada satu cewek, tapi masih buron bersama satu pelaku lain (Re)," ujar Hendrianto.

Dari tangan tiga pelaku tersebut polisi mengamankan barang bukti hasil rampas berupa lima unit ponsel pintar berbagai merek.

"Ada tiga sepeda motor (Honda Vario BP 2768 GA, Yamaha Mio BP 5580 FI dan Honda CBR 150 tanpa plat nomor). Tapi setelah dicek motor itu punya orangtua mereka karena ada surat-suratnya. Kalau motor yang dirampas atau hasil begal masih dalam pengembangan," tutur Hendrianto.

Untuk sementara para pelaku kata Hendrianto dikenakan pasal 170 KUHP dengan ancaman maksimal enam tahun penjara. "Untuk curat (begal) nanti kami koordinasi lebih lanjut dengan polsek lain," tuturnya.

Ketiga pelaku kepada wartawan mengakui perbuatan mereka itu. Begitu juga dengan aksi begal yang terjadi di Taman Lestari mereka juga mengakui sebagai pelakunya. "Iya, kami rencana mau rampas motornya tapi melawan dia makanya kami keroyok," ujar Ye.

Disinggung sudah berapa banyak korban, Ye dan kawan-kawannya mengaku sudah sekitar 13 korban. "Yang kami rampas hape dan uang saja pak. Kalau sepeda motor belum ada pak," kata Ye lagi.

Untuk motif ketiga bocah itu mengaku hanya untuk mendapatkan uang jajan untuk bermain warnet dan senang-senang lainnya. "Bapak sudah tak kerja lagi. Jadi jarang dikasih jajan. Kalau dapat hape kami jual untuk main warnet dan ngumpul-ngumpul saja," tutur Ye. (eja)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Batam Jadi Tuan Rumah MMA Internasional


Redaktur & Reporter : Budi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler