jpnn.com, NEW DELHI - Otoritas India bersiaga dalam mempersiapkan hari pertama pemilu hari ini, Kamis (11/4). Hal itu merupakan reaksi dari insiden pembunuhan yang terjadi di dua tempat sekaligus Selasa (9/4). Tensi politik di India semakin tegang.
Rentetan insiden tersebut dimulai pukul 12.30. Saat itu seorang pria bersenjata membuka tembakan di sebuah klinik kesehatan di Kota Kishtwar, Negara Bagian Jammu Kashmir. Chanderkant Sharma, ketua lembaga Rashtriya Swayamsevak Sangh (RSS), tewas. RSS merupakan organisasi sayap kanan yang berkaitan erat dengan Bharatiya Janata Party (BJP) milik Perdana Menteri Narendra Modi.
BACA JUGA: India Gelar Pemilu Hari Ini, Begini Taktik Kotor Petahana
Empat jam kemudian, legislator BJP Bhima Mandavi, 40, menemui ajalnya saat berkendara di bukit Shyamagiri. Dia bersama empat teman di konvoinya meninggal akibat serangan bom. Kali ini identitas pelaku bisa diidentifikasi. Yakni, para pemberontak Maois. Mereka sering diasosiasikan dengan Communist Party of India.
’’Kami akan menempatkan 80 ribu aparat untuk mengamankan wilayah yang rentan saat pemilihan dimulai,’’ ujar Kepala Kepolisian Chhattisgarh D.M Awasthi kepada Agence France Presse.
BACA JUGA: Bayi di Janin Wanita Korban Pembunuhan Dekat Tol Jagorawi Berkelamin Laki-laki
Dua serangan itu juga dibumbui beberapa insiden lainnya. Misalnya, penemuan ranjau di Negara Bagian Odisha dan dua ledakan di jalanan Negara Bagian Bihar. Namun, otoritas bersikeras bahwa jadwal pemilu masih berjalan seperti biasa.
Saking banyaknya penduduk, pemerintah India harus membagi pemilu dalam tujuh gelombang. Dengan begitu, pemilu yang dimulai hari ini (11/4) akan terus berlanjut sampai 19 Mei. Rangkaian pesta demokrasi tersebut ditutup pada 23 Mei dengan pengumuman resmi. (bil/c22/dos)
BACA JUGA: Pemilu Paling Akbar Digelar Besok: 900 Juta Pemilih, Berlangsung 7 Putaran
BACA ARTIKEL LAINNYA... Mayat Wanita Tanpa Identitas di Dekat Tol Jagorawi Sedang Hamil, Ada Bekas Injakan Pelaku
Redaktur & Reporter : Adil