jpnn.com - JAKARTA – Dalam kondisi normal, setidaknya 13 provinsi saat ini masih mengalami defisit listrik.
PT Perusahaan Listrik Negara (PLN) bulan lalu berhasil mengeluarkan Sulawesi Utara dan Gorontalo (Sulutgo) dari daftar daerah defisit setrum setelah menambah pasokan 220 megawatt (mw).
BACA JUGA: Tiga Kandidat Dirut Bank Mandiri, Peluang Terbesar Termuda ?
Bertahun-tahun dua provinsi itu mengalami defisit listrik 18,75 persen karena kapasitas puncak hanya 309 mw.
Direktur Bisnis Regional Sulawesi dan Nusa Tenggara PLN Machnizon Masri mengatakan, beban puncak di Sulutgo mencapai 325 mw. Saat ini daya yang tersedia sudah mencapai 395 mw. ”Ada kelebihan daya 70 mw,” katanya.
BACA JUGA: Raperda KTR Diskriminatif, Bakal Mematikan Usaha Kecil
Tambahan daya berasal dari beroperasinya kapal diesel Marine Vessel Power Plant (MVPP) Zeynep Sultan di Amurang, Sulawesi Utara. Kapal yang didatangkan dari Turki itu sejak bulan lalu memasok daya 120 mw.
PLN juga telah mengoperasikan Pembangkit Listrik Tenaga Gas (PLTG) Gorontalo Peaker dengan kapasitas 100 mw. ”Jadi, sistem kelistrikan Sulutgo memiliki cadangan daya sekitar 170 mw,” terangnya.
BACA JUGA: Ekonomi Lesu, Penjualan Daihatsu Menurun
Setrum dialirkan melalui sistem interkoneksi transmisi 150 kilovolt (kv). Karena telah memiliki cadangan, PLN kini bersedia memenuhi permintaan sambungan baru serta penambahan daya.
Sejak tahun lalu, pemerintah menggulirkan program percepatan pembangkit listrik 35 ribu mw hingga program Indonesia Terang.
Meski demikian, sejumlah masalah masih menghadang. Di antaranya, persoalan pembebasan lahan untuk pembangunan transmisi. (dim/c11/noe)
Defisit Listrik
Daerah Total Kapasitas Defisit
Sumbar, Riau, Jambi 1.333 mw 0,05%
Sumsel, Bengkulu, Lampung 1.698 mw 2,44%
Kalsel, Kalteng 519 mw 4,68%
Palu 99 mw 11%
Kendari 69 mw 11,21%
Jayapura 68 mw 2,93%
BACA ARTIKEL LAINNYA... Harga Beras Naik tak Ada Protes, BBM Melesat Penuh Reaksi Keras
Redaktur : Tim Redaksi