Dua Proyek Hemat Rp 600 M Setahun

Tak Boleh Tebang Pohon di PLTU Manokwari

Kamis, 25 November 2010 – 01:11 WIB

SAYA sendiri sudah berkali-kali ke PapuaTapi, baru kali ini ke Papua sebagai Dirut PLN

BACA JUGA: Tidak Ada Seribu Jalan ke Wamena

Saya dan rombongan mendarat pertama di Sorong
Di sinilah saya melihat betapa majunya perkembangan pembangunan di Sorong

BACA JUGA: Sehari Satu Juta Sambungan: untuk Apa?

Ini berarti ketersediaan listrik juga sangat mendesak
Karena itu, kami akan membangun PLTU 2 x 15 MW di Sorong

BACA JUGA: Suara Tak Terucap dari Kelok Seribu (Bagian 2)

Tentu membangun PLTU memerlukan waktu paling tidak dua tahunItu pun kalau tanahnya segera bisa beres
 
Sebagai terobosan, sambil menunggu PLTU itu selesai, kami memutuskan untuk menerima kerja sama dengan pemilik gas di SorongMembangun pembangkit listrik berbahan gas bisa lebih cepatSetelah meninjau lapangan gas itu, saya lebih optimistisSaya lihat gasnya sudah siapLahan pembangkitnya juga sudah tersediaBahkan, para pekerjanya sudah berdatangan untuk membuat fondasiSaya berharap, pertengahan tahun depan sudah ada tambahan listrik 8 MW dari gas ini di Sorong.
 
Dari kawasan Kepala Burung (Provinsi Papua Barat) ini saya terbang ke Kaimana dengan transit di FakfakPesawat kecil ini melintas di atas Teluk BintuniSaya ingin sekali melihat terminal LNG Tangguh dari ketinggian pesawatNamun, karena mendung, instalasi itu tertutup awan
 
Di Bintuni inilah ternyata sudah ditemukan lokasi tambang batu baraBahkan, pemilik KP (konsesi pertambangan)-nya sudah mulai melakukan kegiatanKami agak legaBerarti untuk PLTU-PLTU di Papua tidak perlu lagi mendatangkan batu bara dari Kalimantan.

Saya pun segera mengontak pengusaha tersebutBerbagai kemungkinan kerja sama kami bicarakanTernyata pengusaha ini dulu rekanan PLN jugaYakni, perusahaan persewaan gensetLebih dari 15 tahun dia bergerak di bidang persewaan genset, namun sudah lama sekali menghentikan usahanyaMengapa? "Labanya kecil sekaliMarginnya tipisPadahal, pengoperasiannya rumit," katanya
 
Selain itu, dia yakin bahwa suatu saat PLN pasti akan menghentikan pengoperasian genset karena mahalSejak itulah dia terus mencari sumber batu bara di Papua yang akhirnya dia dapatkan di Bintuni itu"Saya biasa jalan ke hutan berhari-hari," katanya.
 
Dengan ditemukannya tambang batu bara di Papua ini, semangat membangun PLTU di Papua menjadi menyala-nyalaTidak mungkin PLN terus-menerus dibiarkan digerogoti pembangkit listrik yang amat mahal seperti tenaga dieselMaka, ketika kami tiba di Kaimana pun, perencanaan membangun PLTU di Kaimana juga kami lakukan.
 
Kami bermalam di KaimanaMemang, sudah tidak ada penerbangan lagi hari ituTidak ada juga jalan daratKami mencoba jalan darat sejauh-jauhnya (dan saya yang menjadi sopir), tapi ujungnya di hutan jugaAkhirnya kami kembali ke kotaHari sudah senjaIngatan pun melayang ke lagu lama yang dipopulerkan penyanyi Alfian: Senja di KaimanaKami pun menuju pantai yang paling indah untuk menikmati "senja di Kaimana".
 
Semua teman PLN Kaimana berkumpul di siniAda kelapa muda, jagung rebus, keladi tumbuk, dan pisang goreng yang rasanya amat khasBukan pisang kapok, tapi juga bukan pisang rajaOrang Kaimana menyebut pisang raja, tapi istri saya mengingatkan bahwa inilah yang disebut pisang "raja nangka".

Sambil menikmati senja di Kaimana, kami mengobrolkan soal PLN dan listrik Indonesia ke depanKami ceritakan juga prestasi teman-teman di berbagai daerah untuk bisa menjadi acuan: Jatim dan Jabar yang sudah memiliki beberapa daerah yang gangguan listriknya sudah mulai hilang sama sekaliAtau bagaimana teman-teman di Jateng di bawah pimpinan Franz Mangara Simanjuntak begitu gigihnya mengatasi persoalan listrik akibat meletusnya Gunung MerapiAtau bagaimana teman-teman di Pondok Gede, Jakarta, bersih-bersih trafoDan banyak cerita lagi seperti itu.
 
Keesokan harinya pun seluruh karyawan PLN mengikuti saya jalan kaki selama satu jam keliling kota KaimanaLalu, kami sama-sama makan nasi kuning dengan lauk ikan cakalang yang sangat lezat.
 
Dari Kaimana kami terbang ke ManokwariTentu melintas di atas wilayah Wasior yang dulu tidak dikenal tapi kini jadi bintang ituDi Manokwari, PLN juga akan membangun PLTU yang cukup besar: 2 x 7 MWLokasinya juga sudah ditentukan, tapi kami merahasiakanSekali lagi, soal tanah bisa membuat sebuah proyek gagal diwujudkan.
 
Lokasi ini sangat baikKarena itu, ketika dibangun PLTU kelak, saya menetapkan syarat-syarat yang ketatSaya tidak ingin pohon-pohon di sepanjang pantai itu ditebangBiarlah PLTU-nya tersembunyi di balik keindahan dan kerindangan pohon-pohon yang bergelayutan di pantai itu.
 
Di Manokwari, ibu kota Provinsi Papua Barat, listrik juga sudah sangat cukupGerakan pemberantasan pemadaman bergilir yang kami lakukan awal 2010 benar-benar dirasakan sampai nun di Manokwari"Sekarang kami bisa tertawa-tawa," ujar Manajer PLN Nabire Pak Manihar HutajuluTahun lalu Nabire termasuk daerah yang pemadaman bergilirnya luar biasa parahKini pembangkit listriknya sudah lebih dari cukup.
 
Perjalanan ke Papua ini berakhir di JayapuraMeski baru mendarat pukul 16.00, dari Bandara Sentani kami langsung meninjau proyek PLTU yang lokasinya nyaris di dekat Papua Nugini ituProyek ini sudah melewati tahapnya yang tersulit: membebaskan tanah, melakukan pengurukan sampai enam meter, menentukan lokasi pelabuhan, dan membangun fondasiKini semua fondasi praktis sudah selesaiTinggal struktur baja yang menunggu giliranDari gambaran ini, menuntut pimpinan wilayah pembangkitan Sulawesi, Maluku, dan Papua Ir Andi Paherangi bahwa akhir 2011 PLTU ini akan beroperasi
 
Letak PLTU yang jauh ini membuat kami baru tiba di hotel malam hariLalu, mengadakan makan malam dengan Dr Jannes Johan Karubaba MSc., pejabat tinggi Papua, untuk membicarakan pembangunan PLTA Urumuka yang amat besar itu di dekat TimikaSambil menunggu PLTA ini, kami juga akan membangun PLTU di Timika dan kami rencanakan harus sudah jadi akhir tahun depanSebab, bupati Timika sudah menyediakan lahan dan dermaga yang siap pakai.
 
Sebelum meninggalkan Papua, pukul 05.00 (berarti pukul 03,00 WIB), kami berangkat ke Oriya meninjau proyek PLTA yang progresnya baru 6 persenMeski jalan menuju Oriya sangat jauh dan berliku, kelelahan itu terhapus oleh menantangnya persoalan proyek tersebutBagaimana bisa proyek sudah berjalan dua tahun, tapi progresnya baru persenMaka, di lokasi itu pula kami pecahkan banyak hal yang menghambat selama iniPenyelesaian itu juga sudah lebih mudah karena Direktur Operasi PLN Wilayah Indonesia Timur Vickner Sinaga juga terus memonitor proyek ini
 
Kami memang bertekad PLTU dan PLTA Oriya bisa selesai akhir tahun depanKalau dua proyek ini selesai, listrik di Jayapura yang sekarang sudah cukup itu akan berlimpahBahkan, PLN bisa menghentikan pengoperasian diesel-diesel yang mahalKami sudah hitung, kalau dua proyek ini selesai, PLN Jayapura bisa menghemat Rp 50 miliarSetahun" Bukan! Itu penghematan sebulanSetahun bisa lebih hemat setengah triliun rupiah (Rp 600 miliar)!
 
Nilai penghematan itu tentu sangat cukup untuk membangun PLTA di WamenaDengan demikian, Jayapura tidak akan pusing, Wamena pun tidak sakit kepala.(***)

Dahlan Iskan, CEO PLN
 

BACA ARTIKEL LAINNYA... Ubah NTT Jadi Nusa Terang Terus


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler