Dua Siswi SMP Mengaku Diculik dan Hendak Dibunuh, Ternyata...

Selasa, 18 Juli 2017 – 09:08 WIB
Berurusan dengan polisi. Ilustrasi Foto: dok.JPNN.com

jpnn.com, PALANGKA RAYA - Merasa dikekang oleh orangtuanya, dua pelajar SMP, VI (15) dan ER (15), membuat skenario bahwa dia diculik dan hendak dibunuh.

Orang tua keduanya pun panik, cemas. Dirundung rasa ketakutan, langsung melaporkan ke polisi.

BACA JUGA: Mengejutkan, Ternyata Inilah Alasan Ike Nekat Menculik Anak

Alhasil, Tim Crisis Respon Tim (CRT) Puma reserse Polres Palangka Raya, Kalteng, langsung beraksi dengan mengamankan dua pelajar putra yakni SS (16) dan RA (17), yang disebut telah menculik dua pelajar putri.

Keduanya diamankan di Barak Surya Saputra, Jalan Mendawai, Sabtu (15/7) pukul 15.00 WIB. Dalam barak tersebut juga ada VI dan ER yang kondisinya sehat bugar.

BACA JUGA: Polisi Gadungan Paksa Korban Penculikan Untuk Beradegan Seks

“Jadi kasus ini sedikit lucu. Korban VI dan ER ini mengarang skenario bahwa mereka telah diculik dan hendak dibunuh. Tapi mereka tinggal di rumah SS dan RA,”ujar Kapolres Palangka Raya, AKBP Lili Warli melalui Kasatreskrim AKP Ismanto Yuwono, kepada KPFM (Kalteng Pos Group/JPG), kemarin (17/7).

Saat pemeriksaan, kedua remaja putri itu mengaku bahwa penculikan itu adalah sandiwara mereka.

BACA JUGA: Waspada, Ada Penculik Menyamar sebagai Polisi Narkoba

Hal itu dilakukan lantaran VI dan ER sakit hati dengan orang tuanya masing-masing. Saat dikonfrontir dengan teman prianya, memang benar ada skenario.

Lanjutnya, SS dan RA curhat kepada penyidik, dengan menyebut orangtuanya sangat otoriter dalam mendidik.

Mereka tidak diperbolehkan keluar rumah jika tak ada keperluan. Dalam berteman saja diawasi dan dibatasi.

“Ya, curhatnya begitu. Anak seumuran itu masih perlu kasih sayang. Mungkin mereka berbohong telah diculik adalah bentuk cari perhatian keluarga,”ungkap Ismanto.

Walau demikian alasannya, kasus ini masih dalam pemeriksaan kepolisian. Untuk empat pelajar sudah dikembalikan kepada orangtua dengan diberi nasihat agar tidak melakukan tindakan serupa. Akan tetapi masih dalam pantauan pihaknya.

“Saya juga mengimbau kepada orangtua untuk memberikan perhatian dan kasih sayang kepada anaknya. Baiknya tidak otoriter dalam mendidik, namun jadilah sahabat untuk sang anak,” pesannya. (rul/KPG/ram)

 

BACA ARTIKEL LAINNYA... 82 Gadis Korban Penculikan Akhirnya Pulang


Redaktur & Reporter : Soetomo

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Tag

Terpopuler