Duaarrr! Kapal untuk Tol Laut Meledak, Lima Pekerja Tewas

Sabtu, 12 Agustus 2017 – 13:09 WIB
Police Line. Ilustrasi Foto: dok.JPNN.com

jpnn.com, CILEGON - Proses perakitan kapal jenis kontainer KM Khendaga Nusantara 14 di PT Krakatau Shipyard di Desa/Kecamatan Puloampel, Kabupaten Serang, Banten menelan korban jiwa.

Kapal milik Kementerian Perhubungan (Kemenhub) itu meledak dan menewaskan lima pekerja kemarin pagi.

BACA JUGA: DPR Sarankan Program Tol Laut Diserahkan ke Pihak Swasta

Kepala Kepolisian Resor Cilegon Ajun Komisaris Besar Polisi (AKBP) Raden Romdhon Natakusuma menyatakan, ledakan terjadi pukul 07.45 WIB saat delapan pekerja hendak melakukan pengelasan.

Seorang pekerja menyalakan sakelar listrik. Namun, terjadi kebocoran pada tabung gas sehingga menimbulkan ledakan besar.

BACA JUGA: Sinergi Swasta dan Pemerintah Bisa Buat Tol Laut Lebih Efisien

"Ini baru dugaan sementara," katanya kepada Radar Banten (Jawa Pos Group) saat ditemui di TKP.

Lima pekerja yang tewas adalah Ifon Efendi, 25; Supri, 30; Misri, 50; Yadi, 35, yang merupakan warga Kecamatan Puloampel, dan Udin, 30, warga Kota Cilegon.

BACA JUGA: Pelni Tambah Satu Trayek Penugasan Tol Laut

Sedangkan dua pekerja yang terluka berat adalah Ali dan Asmara.

"Satu luka ringan atas nama Deni. Korban kebanyakan warga lokal," ujar Romdhon.

Dia menjelaskan, korban yang meninggal diotopsi di RSUD dr Drajat Prawiranegara Serang.

Sedangkan korban yang luka-luka dirawat di RSUD Kota Cilegon.

"Kami langsung mendatangi TKP. Semua korban sudah diamankan," terangnya.

KM Khendaga Nusantara 14 merupakan kapal milik Direktorat Perhubungan Laut Kementerian Perhubungan.

Kapal dirakit melalui galangan kapal PT Krakatau Shipyard. Kapal negara jenis kontainer tipe 100 itu rencananya digunakan untuk program tol laut.

"Pengerjaannya sudah 90 persen," kata Romdhon.

Proyek pembuatan kapal berlangsung sejak dua tahun lalu.

Proyek perakitan tersebut merupakan kerja sama antara perusahaan galangan kapal PT DOK dan Perkapalan Kodja Bahari (Persero) dengan PT Krakatau Shipyard.

Pemerintah menggelontorkan anggaran Rp 113 miliar melalui dana APBN. "Sistem pengerjaannya multiyear selama tiga tahun," jelasnya.

Menurut keterangan saksi yang juga warga Desa Puloampel, Nining, ledakan terdengar keras hingga menggetarkan permukiman di sekitarnya.
Puing-puing ledakan terpental sejauh 200 meter. "Ini tutup tabung gas yang mental," kata Nining sambil menunjukkan potongan tutup tabung gas di halaman rumahnya.

Dia menambahkan, terjadi satu kali ledakan dengan suara keras dan mengeluarkan asap.

Puluhan pekerja PT Krakatau Shipyard berhamburan ke luar pabrik untuk menyelamatkan diri.

"Warga ramai dan berdatangan. Enggak ke luar api, tapi cuma asap," jelasnya.

Pantauan di rumah salah seorang korban, Ifon Efendi, suasana duka menyelimuti keluarga korban.

Isak tangis keluarga korban memecahkan suasana. Di depan rumah korban, sudah terpasang bendera kuning. Istri Ifon belum bisa diwawancarai wartawan.

"Sedang berduka, Mas," kata Samudi, sepupu korban.

Menurut dia, Ifon meninggalkan satu istri dan dua anak.

Anak pertama berusia 8 tahun yang masih duduk di kelas II SD dan satu lagi berusia 5 tahun.

"Istrinya sedang hamil tujuh bulan," ujarnya. (mg06/alt/dwi/c21/ami/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Duaaarr... Rumah Bergetar, Bos Kapal Luka Sangat Parah


Redaktur & Reporter : Natalia

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Tag

Terpopuler