Dubes Rusia Tewas Ditembak Polisi Turki, Setnov Berduka

Selasa, 20 Desember 2016 – 09:50 WIB
Dubes Rusia untuk Turki Andrei Karlov. Foto: NBCnews

jpnn.com - JAKARTA - Ketua DPR RI Setya Novanto menyampaikan rasa duka mendalam atas meninggalnya Andrei Karlov, Duta Besar Rusia untuk Turki yang tewas saat menghadiri pameran foto di Ankara.

Diplomat Senior Rusia ini tewas tertembak oleh tersangka Mevlut Mert Aydintas, salah seorang aparat kepolisian Anti Huru Hara Turki ketika sedang pidato di podium.

BACA JUGA: TNI AL Tangkap Kapal Penyelundup 10 Ton Pasir Timah ke Malaysia

"Sebagai Pimpinan DPR RI, saya menyayangkan peristiwa tersebut terjadi di saat Rusia dan Turki justru berada dalam pusaran Konflik Suriah," kata Novanto dalam pernyataan tertulis, Selasa (20/12).

Diketahui, kedua negara tersebut sedang terlibat aktif dalam proses perdamaian di Suriah, sebuah proses yang berusaha meminimalisir konflik antara pro Pemerintah dan Kalangan Oposisi.

BACA JUGA: KPK Yakin Suami Inneke Tak akan Kabur

Rusia dan Turki sebagai dua kekuatan yang terlanjur masuk dalam wilayah konflik.

Berbagai upaya diplomasi yang berlangsung beberapa hari belakangan ini paska kejadian di Aleppo Timur yang menewaskan ratusan orang dan membuat ribuan warga harus mengungsi, seakan tercederai oleh peristiwa penembakan ini.

BACA JUGA: PDIP Sudah Tak Sabar, Minta Pembahasan Revisi MD3 Dikebut

"Saya berharap Pemerintah Indonesia juga tetap tidak mengendurkan sikap untuk tetap mendukung proses perdamaian di Suriah," ujar Ketua Umum Partai Golkar itu.

Persoalan ini menurutnya jangan hanya dipandang sebagai persoalan dalam negeri Suriah semata atau persoalan kepentingan semenanjung Arab dan kepentingan-kepentingan asing di luarnya.

Tapi, melihat persoalan ini sebagai masalah kemanusiaan, karena nyawa manusia tidak bisa ditawar.

Karena itu, Novanto mengimbau kepada seluruh kepentingan terkait perdamaian Suriah harus terus dilanjutkan.

Baik melalui mediasi oleh PBB maupun oleh Rusia, Turki, AS dan Iran.

"Kita berkepentingan pada kemanusiaan. Rusia dan Turki pun berkepentingan pada kemanusiaan. Kita sisihkan kepentingan kekuasaan, jauh di bawah kepentingan kemanusiaan," pungkasnya.(fat/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Presiden Panggil Kapolri terkait Sweeping Atribut Natal


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler