Duduk di Pinggir Jalan, Disabet Samurai Berandal Bermotor

Senin, 29 Juli 2013 – 07:42 WIB

jpnn.com - TASIK – Berandalan bermotor kembali berulah di Kota Tasikmalaya. Kemarin (28/7) Ifan NF (22) warga Tuguraja Kecamatan Cihideung dibacok salah seorang berandalan bermotor di bagian belakang kepalanya menggunakan samurai.

 

Ifan menuturkan saat itu sekitar pukul 06.00, Minggu (28/7) dirinya dan lima orang kawannya nongrong di sekitar Jalan Paseh Kecamatan Tuguraja tepatnya dekat indomaret. Sekitar pukul 06.30, tiba-tiba datang sekelompok orang menggunakan motor datang menghampirinya. ”Ada sekitar 15 motor sampai 20 motoran,” terangnya.

BACA JUGA: Jarah Trailer, Bajing Loncat Tewas Dihajar Warga

Begitu gerombolan bermotor itu menghampirinya, teman-temannya yang ikut nongkrong langsung tunggang-langgang mencari aman. Sementara dirinya terlambat untuk melarikan diri. "Saya terkesima jadi tidak bisa lari,” katanya.

BACA JUGA: Menjambret untuk Bantu Ibu

Sehingga dirinya lah yang jadi sasaran gerombolan motor itu. Tidak kenal dan tak tahu permasalahan, tiba-tiba gerombolan motor itu hendak menyerang korban. Begitu korban berusaha melarikan diri, salah seorang dari gerombolan itu mengejar dengan menggunakan honda beat putih.

Sayang korban yang berusaha lari itu dapat terkejar. Tanpa basa-basi pelaku langsung mengarahkan samurai yang sejak awal diacungkan gerombolan motor tersebut. Samurai itupun mengenai bagian belakang kepala korban. ”Saya mau lari bingung soalnya jalan hampir semuanya tertutup mereka,” jelasnya.

BACA JUGA: Keluarga Curiga Ada Pelaku Lain

Usai membacok korban para gerombolan motor itu langsung meninggalkan lokasi kejadian. ”Pas saya mau masuk gang, kena dipojok. Satu kali (dibacok),” ujarnya.

Hal itu juga yang dikatakan teman korban Egi Aditya yang saat itu ikut nongkrong bersama korban. Ketika gerombolan motor itu hendak mendekatinya ia pun segera bergegas meninggalkan lokasi. Sebab gerombolan motor terlihat membawa senjata tajam. ”Yang jelas bawa senjata tajam. Saya lihatnya samurai,” katanya.

Saking paniknya, awalnya dirinya tidak mengetahui jika Ifan kena bacok. ”Pas datang mereka langsung berkata kasar. Saya langsung lari saja masuk gang. Nah kalau ifan ke gang lainnya jadinya kena,” terangnya.

Iin Jipo (46) salah seorang warga sekitar lokasi kejadian meminta polisi tegas dalam memberantas berandalan bermotor. Sebab aksi berandalan bermotor sangat meresahkan masyarakat.

Menurutnya seharusnya berandalan bermotor harus segera diberantas. Itu dilakukan guna keamanan dan kenyamanan warga khususnya di Kota Tasikmalaya. ”Coba sekarang, warga yang mau ke pasar saja kadang takut karena dibayangi geng motor. Seharusnya polisi itu tegas,” ujarnya.

Dikatakan berandalan bermotor harus diberantas lantaran mereka dalam menjalankan aksinya tidak pandang bulu. ”Orang tidak berdosa juga suka menjadi sasarannya,” katanya.

Sementara itu salah seorang pedagang Maya Sumiati (33) mengaku di Jalan Paseh tersebut memang kerap didatangi gerombolan bermotor. Mereka, katanya, datang setiap minggu pagi. "Sering. Biasanya minggu subuh kalau lagi puasa seperti ini,” katanya.

Karena seringnya berandalan bermotor datang ke Jalan Paseh sehingga dirinya tidak berani membuka warungnya bila hari minggu. ”Saya tidak berani buka pagi-pagi. Takut soalnya,” imbuhnya.

Hal itu dilakukannya hanya saat minggu pagi. Sedangkan hari-hari biasanya tokonya selalu buka pagi hari. ”Kalau hari-hari biasa suka buka pagi. Minggu saja tidak buka pagi,” terangnya. (gna)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Dukun Bunuh Putra Guru Besar Undip


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler