Duel Maut Dini Hari, Istri Cabut Mandau Tertancap di Perut Suami

Senin, 14 Agustus 2017 – 07:20 WIB
JE sudah ditangkap. Ilustrasi Foto: dok.JPNN.com

jpnn.com, PALANGKA RAYA - Peristiwa menggegerkan terjadi di Jalan Tjilik Riwut Km 14, Palangka Raya, Kalteng, tepatnya di kompleks tempat pembuangan sampah.

Citrawandi alias Yahin (26) meninggal dunia ditusuk tetangganya sendiri JE (19), Minggu (13/8) pukul 01.00 dini hari.

BACA JUGA: Nur Menangis Ingat Kata-kata Aneh Suaminya yang Tewas Misterius

Informasi dihimpun Kalteng Pos (Jawa Pos Group) menyebutkan, pertikaian dua rekan kerja itu berawal ketika pelaku dan korban sama-sama sedang menjaga alat berat. Dinginnya angin malam menyebabkan asma Yahin kambuh.

Tak diketahui jelas penyebabnya, JE malah merasa terganggu dan marah-marah kepada rekan kerjanya yang asmanya kambuh tersebut. Yahin balik marah kepada JE. Bahkan, merasa tak ingin mengganggu, Yahin memilih pulang ke rumah.

BACA JUGA: BRAKK… Ibu dan Anak Tewas Dilindas Truk Pengangkut Pasir

Namun, tidak berselang lama, JE menyusul ke rumah Yahin dengan membawa sebilah mandau, yang sebelumnya diletakkan di teras rumah.

Saat membuka pintu, petaka terjadi. Yahin memukul dan ditangkis pelaku. JE kemudian mengambil mandau dan menusukkan ke perut korban.

BACA JUGA: Dua Tamu Misterius yang Membunuh Tuan Rumah Itu Diringkus, Motifnya...

Susi istri korban terkejut melihat suaminya terbungkuk dengan mandau masih tertancap di perutnya. Histeris dan panik, ia kemudian berupaya meraih mandau tersebut dan melepaskannya.

“Setelah membacok itu, dia (pelaku,red) sempat menyampaikan permohonan maaf kepada suami saya, yang sudah lemah dan tertunduk karena banyak mengeluarkan darah,” ungkap Susi kepada Kalteng Pos di ruang jenazah RSUD dr Doris Sylvanus, Minggu siang (13/8).

Sebelum menghembuskan napas terakhirnya, korban sempat berpesan atau meminta istri tercintanya untuk menjaga dua anaknya yang masih kecil.

Mendengar itu, Susi berusaha menghibur dan menguatkan suaminya agar bisa bertahan hingga sampai di rumah sakit.

Namun, nasib berkata lain. Saat dalam perjalanan menuju rumah sakit, ayah dua anak tersebut sudah tak sadarkan diri dan menghembuskan napas terakhirnya, walaupun sempat mendapatkan pertolongan medis di ruangan IGD RSUD dr Doris Sylvanus.

“Kami tidak tahu mas ada masalah apa, sebab suami saya tidak pernah menceritakan kepada saya. Selain mengeluhkan sakit sesak napas dan nyeri pada bagian dada. Saat itu kami akan beristirahat karena hari sudah larut malam. Tiba-tiba ada orang yang mengetuk pintu sambil memanggil ‘om tolong bukakan pintunya om’,” kata Susi menirukan ucapan JE malam itu.

Kemudian lanjut Susi, dengan nada sedikit kesal suaminya kemudian beranjak dan membukakan pintu rumah.

“Saat dia pergi membuka pintu, saya juga sempat melarangnya untuk tidak usah membukakannya. Namun hal itu tidak dihiraukan,” keluhnya.

Dengan kepergian suaminya, tentu akan menambah beban baginya dalam membesarkan kedua anaknya.

“Selama ini kami hidup pas-pasan dan saya juga membantu dia untuk menopang ekonomi keluarga, walaupun harus dengan memulung,” kisahnya sedih.

Terkait kasus ini, Kapolres Palangka Raya AKBP Lili Warli mengatakan, pelaku diamankan pihaknya, Minggu pukul 03.30 WIB.

“Ada beberapa barang bukti yang kita amankan, antara lain sebilah parang atau mandau dengan gagang kayu tanpa sarung, satu lembar baju lengan panjang dan baju ungu dengan motif kotak-kotak,” kata Kapolres sembari menegaskan pelaku dikenakan pasal 340 dengan ancaman 20 tahun penjara atau seumur hidup. (nue/c3/bud)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Dor! Hadeng Tewas di Belakang Kemudi Speedboat


Redaktur & Reporter : Soetomo

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Tag
Duel Maut   mandau   Tewas  

Terpopuler