Duet Ganjar-Gus Yasin dan Kisah Kedekatan Bu Mega-Mbah Moen

Kamis, 15 Februari 2018 – 07:07 WIB
Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri dan KH Maimoen Zubair (duduk bersebelahan) dalam silaturahmi di sela-sela Rakerdasus DPD PDIP Jateng di Semarang untuk pemenangan Ganjar Pranowo-Taj Yasin pada Pilgub Jateng. Foto: Ist

jpnn.com, SEMARANG - Sekretaris Jenderal PDI Perjuangan Hasto Kristiyano membeber cerita di balik munculnya duet Ganjar Pranowo-Taj Yasin pada Pemilihan Gubernur Jawa Tengah (Pilgub Jateng). Dari cerita Hasto, duet Ganjar-Yasin merupakan hasil dari kedekatan Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri dan KH Maimoen Zubair.

Hasto menceritakan itu di sela-sela Rapat Kerja Daerah Khusus (Rakerdasus) DPD PDIP Jateng di Semarang, Rabu (14/2). Megawati hadir langsung memimpin Rakerdasus PDIP Jateng untuk pemenangan Ganjar-Yasin yang berlangsung tertutup itu.

BACA JUGA: Jateng Kandang Banteng, Hasto Yakin Ganjar Satu Periode Lagi

Hasto menuturkan, mulanya Ganjar menghadap Megawati untuk meminang Gus Yasin -panggilan Taj Yasin- sebagai calon wakil gubernur Jateng. “Waktu itu Ganjar ngomong ke saya, ‘wah deg-degan lho, Bu’,” kata Hasto mengutip cerita Megawati.

Selanjutnya, Megawati mengutus Ganjar menemui Mbah Maimoen. “Dan Mbah Moen mengatakan mboten (tidak, red),” sambung Hasto melanjutkan ceritanya. 

BACA JUGA: Bu Mega Itu Hajah, Tak Mungkin Minta Pemerintah Larang Azan

Namun, lanjut Hasto, ulama karismatik itu justru memberikan jawaban berbeda ketika mendengar nama Megawati. “Ketika saya yang datang, Mbah Moen langsung enggih-enggih (iya-iya, mengizinkan Gus Yasin mendampingi Ganjar),” sambung Hasto.

Politikus asal Yogyakarta itu menambahkan, kedekatan Megawati dengan Mbah Maimoen sudah terjalin lama. Megawati saat menjadi Presiden RI bahkan pernah mengajak Mbah Maimoen dalam kunjungan kenegaraan ke negara-negara Islam.

BACA JUGA: Jokowi ke Maluku, Pelantikan Pimpinan DPR dari PDIP Ditunda

Hasto kembali menirukan ucapan Megawati ketika mengenang kunjungan luar negerinya bersama Mbah Moen. "Saya kadang sampai isin dewe (malu sendiri, red) karena Mbah Moen selalu ingat dan bilang ‘saya itu lho, bu, kalau enggak diajak ibu ke luar negeri saya belum pernah ke luar negeri',” tutur Hasto mengutip dialog Megawati dengan Mbah Moen.

Megawati memang beberapa kali menggelar kunjungan kenegaraan yang menyertakan Mbah Moen. “Tapi saya enggak menyangka kalau itu diingat terus,” beber Hasto kembali menirukan Megawati.

Menurut Hasto, sosok Mbah Moen di mata Megawati merupakan figur yang arif. Kiai sepuh Nahdatul Ulama (NU) itu juga selalu menampilkan suasana kebatinan sebagai pemimpin umat yang begitu dicintai.

Bahkan, Megawati pun selalu ingat bahwa Mbah Maimoen sebagai salah stau ulama yang mendukung sikap tegas Presiden Kelima RI itu dalam menolak invasi militer Amerika Serikat dan sekutunya di Irak.  "Ketika mendapat tekanan-tekanan karena sikap keras yang tidak mau asing terlibat dalam konflik di  Timur Tengah, di situlah Ibu Mega mendapatkan dukungan dari Mbah Maimoen," sambung Hasto.

Karena itu Megawati pun langsung sreg ketika melihat Gus Yasin. “Ibu melihat pancaran kepemimpinan (Mbah Moen, red). Memang (Gus Yasin, red) memancarkan seorang putra Mbah Maimoen," kata Hasto.

Megawati pun berterima kasih ke Mbah Moen karena mengizinkan Gus Yasin mendampingi Ganjar pada Pilgub Jateng 2018. “Saya matur suwun sekali sama Mbah Maimoen, sudah ngasih putranya mendampingi Ganjar,” kata Hasto lagi-lagi menirukan ucapan Megawati.(jpg/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Hamdalah, Pak Jokowi Setuju Guru Honorer Bakal Jadi CPNS


Redaktur & Reporter : Antoni

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler