jpnn.com - JAKARTA - Laporan dugaan korupsi pembelian lahan Rumah Sakit Sumber Waras Jakarta Barat masih terus didalami Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).
Lembaga ini juga sudah menerima hasil audit Badan Pemeriksa Keuangan terhadap pengadaan lahan yang diduga bermasalah itu.
BACA JUGA: Gafatar Sasar Orang-orang Galau
Saat ini, laporan maupun hasil audit BPK itu tengah didalami oleh tim yang melakukan penelaahan.
Kepala Bagian Pemberitaan KPK Priharsa Nugraha mengatakan selain laporan dan audit, KPK juga akan menyandingkan telaahan itu dengan informasi-informasi lain yang diperoleh.
BACA JUGA: Wah, Waah...Banyak Banget yang Digarap KPK
"Juga disandingkan dengan kemungkinan info lain selain audit BPK," kata Priharsa, Rabu (14/1).
Meski demikian, Priharsa enggan menjelaskan sudah sampai sejauh mana proses maupun hasil penelaahan tersebut. "Belum ada ekspose ke pimpinan," tegasnya.
BACA JUGA: Anggota DPRD Banten Kembalikan Uang Dugaan Suap
Dia menegaskan dalam proses penanganan suatu laporan, KPK tidak ada tenggat waktu. "Semakin banyak info yang didapat semakin cepat kesimpulan," tegas pria berkacamata ini.
Seperti diberitakan, Pemerintah Provinsi membeli lahan milik Yayasan Kesehatan Sumber Waras Rp 800 miliar dengan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah 2014.
BPK menilai pembelian tak sesuai prosedur. Pemprov DKI Jakarta membeli dengan harga yang lebih mahal dari seharusnya sehingga diduga merugikan negara Rp 191 miliar. (boy/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Kejaksaan tak Berwenang Blokir Yayasan Supersemar
Redaktur : Tim Redaksi