PEMALANG -- Korban tewas akibat tabrakan dua kereta api di Stasiun Petarukan, Pemalang, Jawa Tengah dini hari kemarin (2/10), hingga tadi malam 36 orangPenyebab terjadinya insiden itu juga masih diselidiki polisi dan KNKT (Komite Nasional Keselamatan Transportasi)
BACA JUGA: Tujuh Menteri Koordinasikan Kesiapan Haji
Dugaan sementara, tabrakan terjadi karena masinis KA Argo Bromo Anggrek mengantuk, sehingga menabrak dari belakang KA Senja Utama yang saat itu sedang parkir di Stasiun Petarukan, Pemalang, Jawa Tengah"Kedua masinis Argo Bromo Anggrek sedang kita periksa
BACA JUGA: Penumpang KA Celaka, Menhub Harus Berjiwa Ksatria
Kita menduga, human error," kata Kapolres Pemalang, AKBP Sofyan Nugroho kepada wartawan di lokasi kejadian kemarinBACA JUGA: Pengawas Jangan Cari Kesalahan
Kholik dan GiyonoMereka selamat dalam insiden ituDari informasi yang dihimpun di tempat kejadian di Stasiun Petarukan, Pemalang, tabrakan itu terjadi sekitar pukul 02.40
Saat itu, KA Senja Utama (KA SU) dengan 663 penumpang yang akan menuju ke Semarang (dari Jakarta), berhenti di jalur 3Kereta ini berhenti untuk memberikan kesempatan kepada KA Argo Bromo Anggrek (KA ABA) menyalib di jalur 2, bersebelahan dengan jalur 3
Tak lama berselang, dari arah belakang, melaju cukup cepat KA ABA jurusan Jakarta-Surabaya dengan 336 penumpangDi stasiun Petarukan ini, KA ABA yang akan menuju ke Surabaya itu seharusnya melintas di jalur 2Tapi yang terjadi, kereta tersebut melintas di jalur 3Padahal di jalur itu, KA SU sedang berhentiMaka, brakkkk".bunyi dentuman keras terdengarDua kereta api itu pun bertabrakan
Ratusan penumpang KA Senja Utama yang saat itu kebanyakan sedang terlelap, langsung kacau balauJerit tangis pun pecah dimana-manaPenumpang yang selamat maupun terluka, berebutan keluar gerbong keretaBahkan, tak sedikit yang meloncat lewat jendela KA Senja Utama tanpa memperdulikan tas bawaannya
Di sekitar stasiun, begitu mendengar bunyi benturan keras, ratusan warga yang tinggal dekat lintasan rel KA dan pedagang kaki lima di Stasiun berhamburan ke lokasi kejadian"Kaget, suaranya keras sekaliOrang-orang langsung ke Stasiun," kata Mujib, salah seorang saksi mata
Warga, polisi dan petugas stasiun juga langsung menolongSaking kerasnya tabrakan, dari sembilan gerbong KA SU, tiga gerbong bagian belakangnya rusak parahBahkan, kondisi gerbong paling belakang kerata api itu yang berkapasitas 64 tempat duduk terbalik dan hancur berantakanBegitu juga gerbong ke 6 juga terbalik keluar dari lintasan rel
Puluhan penumpang tewas dan luka berat karena terjepit gerbong, hingga tidak dapat bergerakKondisinya mengenaskanDarah berceceran di gerbong yang hancur dan rel perlintasan KABanyak penumpang yang kejepit besi, jok kursi dan atap gerbong KA SU yang ringsek
Jenasah korban tewas dan terluka parah sempat dievakuasi sementara di rumah rumah warga sekitar karena terbatasnya ambulans untuk membawa ke RSLalu, puluhan korban tewas dan luka berat dibawa ke RSUD Hasyim Ashari, Pemalang, RS Santa Maria dan RSI Al Ikhlas PemalangKondisi jenazah umumnya mengenaskan, banyak yang jari tangan, lengan tangan atau kakinya terlepasBahkan ada yang kepalanya terlepas dari badannya
Kapolda Jawa Tengah Irjen Pol Edward Aritonang kemarin langsung terjun ke TKP (tempat kejadian perkara)Bahkan, dia ikut memeriksa masinis kereta api Argo Bromo Anggrek dan operator stasiunPetugas operator di stasiun Petarukan ikut diperiksa untuk mengetahui lebih detail tentang sistem pengaturan lintasan kereta yang melintas
Menurut keterangan yang diperoleh Kapolda, sistem yang ada di stasiun tersebut tidak ada kerusakanDengan demikian, kelalaian bisa saja terjadi pada masinis ataupun operatornya yang mengendalikan signal di stasiun.
"Kami masih melakukan pendalaman terhadap faktor penyebabnyaYang jelas ada kesalahan yang dilakukan oleh pihak yang sedang kami selidiki sekarang iniBaik masinis maupun operator yang jaga di stasiun," ujar Edward
Dijelaskan, setelah pihaknya melakukan pengecekan sistem pengaturan signal di stasiun Petarukan, ternyata berjalan dengan baikTerbukti, meski ada kecelakaan yang menewaskan puluhan penumpang itu, namun kereta api lain yang melintas tetap lancarMungkin saja peraturan ini, tambah dia, tidak dipatuhi oleh salah satu pihak.
"Bisa terjadi apakah masinisnya tidak bekerja dengan baik, atau operatornya yang lalai," tandasnya.
Selain operator dan masinis yang diperiksa, kata Kapolda, Kepala Stasiun serta petugas yang jaga pada waktu itu, juga diperiksa pulaMereka akan dimintai keterangannya seputar kejadian ituMenurutnya, sebagai pelengkap guna mengungkap insident ini, polri juga akan bekerja sama dengan KNKT"Semua petugas yang ada di Stasiun ini (Petarukan) akan diperiksa semua," ucapnya.
Kapolda mengatakan, sistem yang berjalan di stasiun itu terrecord dengan baik"Nanti kita akan baca rekaman itu," kata Kapolda.
Hingga tadi malam, petugas masih berusaha mengevakuasi para korban yang tubuhnya terjepitSebelumnya, hingga sore hari kemarin, petugas juga sibuk mengevakuasi satu gerbong KA SU yang terbalik dengan menggunakan crane pengangkat yang didatangkan dari Cirebon
Jasa Raharja Sebut 36 Tewas
Kepala Bagian Teknik PT Jasa Raharja Cabang Jawa Tengah AV Heru Saptono mengatakan, pihaknya telah mengidentifikasi 36 korban meninggal dunia akibat tabrakan tersebut"Yang saya ketahui ada 36 orang meninggal dunia," ucapnya"Dua di antara korban meninggal belum diketahui identitasnya," lanjutnya
Untuk korban tewas, akan diberi santunan oleh jasa raharja sebesar Rp 25 JutaSedangkan untuk lorban yang dirawat di rumah sakit mendapat santunan sebesar Rp 10 Juta
Kepala Bagian Teknik PT Jasa Raharja Cabang Jawa Tengah AV Heru Saptono saat berada di lokasimengatakan team telah mengidentifikasi sebanyak 36 korban meninggal dunia akibat tabrakan Kereta Argo Bromo Anggrek dan Kereta Senja Utama di Stasiun Petarukan, pada dini hari kemarin
Menurut Heru, jumlah korban itu berdasarkan penyusuran timnya yang disebarkan di Rumah Sakit Santa Maria, RSUD dr Ashari, dan RS Islam Tamam, Pemalang(jpnn/kum)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Uji Balistik Peluru dengan CIMB Niaga
Redaktur : Tim Redaksi