jpnn.com, JAKARTA - Lapas Klas I Tangerang yang terbakar dan menewaskan puluhan narapidana disebut memiliki kondisi kelebihan kapasitas.
Tidak tanggung-tanggung, Kepala Bagian Humas dan Protokol Direktorat Jenderal Pemasyarakatan Rika Aprianti mengungkapkan kelebihan jumlah warga binaan di sana mencapai 250 persen.
BACA JUGA: Besok, iPhone 13 Dirilis, Intip Taksiran Harganya di Sini
"Hunian seharusnya untuk 600 orang, saat ini terisi 2.072," kata Rika saat dikonfirmasi, Rabu (8/9).
Terkait hal tersebut, kondisi yang sama ternyata juga terjadi di sejumlah lapas Jawa Barat.
BACA JUGA: Waduh! Hacker China Diduga Bobol Jaringan BIN dan Kementerian RI
Berdasarkan data dari laman sistem database pemasyarakatan, smslap.ditjenpas.go.id, hingga Sabtu (11/9), terdapat 26 dari 33 lapas di Jawa Barat memiliki daya tampung yang sudah kelebihan kapasitas.
Selain itu, delapan dari 26 lapas itu kelebihan kapasitas di atas 100 persen.
BACA JUGA: Jenazah Rocky Korban Tragedi Lapas Tangerang Diserahkan kepada Keluarga
Situasi paling ekstrem berada di Lapas Kelas II B Tasikmalaya.
Lapas itu memiliki kapasitas 88 tahanan/narapidana. Kini kondisinya lapas itu terisi 381 tahanan/narapidana atau kelebihan muatan 333 persen.
Posisi kedua di Lapas Kelas II A Bekasi yang memiliki kapasitas 470 tahanan/narapidana.
Namun, kondisinya lapas itu kini terisi 1.825 tahanan/narapidana atau kelebihan muatan 288 persen.
Selanjutnya, posisi ketiga, ada Lapas Narkotika Kelas II A Gunung Sindur yang memiliki kapasitas 160 tahanan/narapidana.
Kondisi lapas itu kini terisi 543 tahanan/narapidana atau kelebihan muatan 239 persen. (cr1/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Usut Unsur Pidana Kebakaran Lapas Tangerang, Polisi Jadwalkan Pemeriksaan Puluhan Saksi
Redaktur : Rasyid Ridha
Reporter : Dean Pahrevi