Duh, Dieng Kini Kebanyakan Pungli

Jumat, 03 Februari 2017 – 09:29 WIB
BIKIN KAPOK: Kawasan objek wisata dataran tinggi Dieng yang kini marak dengan pelaku pungutan liar. Foto: Ahmad Zainudin/Radar Kedu

jpnn.com - jpnn.com - Pengunjung kawasan objek wisata Dieng mengeluhkan ulah pihak-pihak yang menarik uang berkali-kali. Bahkan, untuk sekadar urusan berfoto pun dimintai uang.

Belum lama ini, keluhan pengunjung objek wisata Dieng tersebar di Facebook. Ada pemilik akun Yudhistira Jamus Kalimasada yang membeber kelakukan pihak-pihak pelaku pungutan liar yang sudah keterlaluan.

BACA JUGA: Pak Kades Terjaring Tim Saber Pungli

Yudhistira menulis, saat memasuki loket kawasan sekitar tujuh kilometer dari titik nol Dieng (loket Garung), dia harus membayar tiket per kepala. Saat itu dia berwisata dengan lima anggota keluarga.

Dia bisa memaklumi penarikan tiket itu karena berharap ada objek wisata menarik yang bisa dinikmati di sepanjang perjalanan. Faktanya, sepanjang perjalanan tidak ada tempat indah kecuali hawa sejuk dan dinginnya dataran tinggi.

BACA JUGA: Banyak Laporan, Siap Lakukan Operasi Tangkap Tangan

Kekecewaan Yudhistira masih berlanjut setelah dia sampai di titik 0 Km atau pusat objek wisata Dieng. Sama seperti wisatawan lain, dia mengambil jalur kiri.

Setelah jalan beberapa menit, lagi-lagi Yudhistira diharuskan membayar tiket per kepala. Dua kali membayar tiket, ternyata tak ada objek wisata yang langsung bisa dinikmati.

BACA JUGA: Kota Bogor Paling Banyak Kasus Pungli

Di tempat parkir, Yudhistira harus kembali membayar. Kemudian beberapa langkah saat hendak masuk kawasan Telaga Warna, Yudhistira dan keluarganya kembali ditarik per kepala.

Di situlah dia baru bertanya, “Dua kali membayar tiket sebenarnya untuk apa?” tulisnya.

Lucunya, lanjut dia, dua kali membayar tiket untuk lima orang, tapi ia hanya diberi 4 tiket. “Sudah diklip. Pesan klipnya jangan dibuka, langsung masuk saja.”

Sesampainya di telaga, dia melanjutkan perjalanan ke Kawah Sikidang. Lagi-lagi dia harus ditarik uang dengan hitungan per kepala. Memasuki kawasan Kawah Sikidang, dia sempat menuliskan pesan kepada calon pengunjung jangan mudah tergiur dengan spot yang indah dan banyak. Karena di sana banyak jebakan.

Untuk berfoto dengan kamera sendiri tetap harus bayar Rp 5 ribu rupiah per kepala. Semakin banyak spot foto bagus, di situlah banyak muncul jebakan.

Postingan Yudhistira di Facebook pun beredar secara viral hingga sampai ke Ketua Komisi D DPRD Wonosobo Faizun. Merujuk pada pengakuan Yudhistira, kelakuan pelaku penarik uang di Dieng memang sudah keterlaluan.

Faizun, sangat menyayangkan kejadian tersebut. Menurut Faizun, wisatawan seharusnya dibuat nyaman dan kerasan sehingga tak perlu ada jebakan atau tarif yang sebenarnya tidak perlu.

“Melihat kondisi semacam itu, dinas terkait seharusnya paling bertanggung jawab, harus segera lakukan pembenahan,” ujarnya.

Pengakuan yang sempat menjadi viral di media sosial itu pun mendapay respons dari CBO Wonosobo-Banjarnegara. Merujuk pada matinya wisata di Waduk Mrica, awalnya juga dari hal-hal seperti yang terjadi di Dieng. Mulai ulah tukang ojek nakal maupun para tukang andong.

Karenanya CBO Wonosobo-Banjarnegara mengharapkan kejadian di Mrica menjadi catatan bersama semua pihak. Warga Dieng pun diminta tidak memanfaatkan aji mumpung.(cr2/isk/jpg)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Sip, Ahok Punya Jurus Jitu Sikat Pelaku Pungli


Redaktur & Reporter : Antoni

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Tag

Terpopuler