Duh, Ditemukan 17.935 Pemilih Ganda

Sabtu, 03 Desember 2016 – 00:30 WIB
Pemilih melihat DPT di depan TPS pilkada. Ilustrasi Foto: dok.JPNN.com

jpnn.com - MAMUJU - Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Sulawesi Barat telah selesai melakukan penyisiran Data Pemilih Sementara (DPS) pilgub Sulbar 2017.

Hasilnya, ditemukan 17.935 pemilih yang diyakini ganda.

BACA JUGA: Almisbat Jakarta Garap Pemilih Pemula demi Petahana

Pasangan calon diharapkan ikut mencermati data pemilih sebelum ditetapkan menjadi Daftar Pemilih Tetap (DPT).

Ketua Bawaslu Sulbar, Busrang Riandhy, memaparkan, pemilih ganda itu tersebar di seluruh (enam) kabupaten se-Sulbar, masing-masing Kabupaten Majene 833 pemilih, Mamasa 2.455, Mamuju 2.714, Mamuju Tengah 3.365. Lalu Mamuju Utara 861, dan terbanyak ditemukan di Kabupaten polman 7.707 pemilih yang diyakini ganda.    

BACA JUGA: Beginilah Penjelasan Tim Agus-Sylvi Soal Banyaknya Pelanggaran Alat Peraga

Busrang menambahkan, pemilih yang diyakini ganda tersebut ditemukan berdasarkan penelusuran DPS secara menyeluruh.

Pemilih ganda ini dibagi dalam dua kategori, yakni mereka memiliki Nomor Induk Kependudukan (NIK) ganda dengan nama yang sama sebanyak 14.596 orang.

BACA JUGA: Cerita Dahlan dan Rakijan, Penjual Bubur Ayam dan Ketoprak di Rumah Lembang

Kemudian NIK ganda dengan nama berbeda jumlahnya mencapai 3.339 pemilih.

"Bahkan ada satu NIK di Mamuju Tengah digunakan 50 nama berbeda," beber Busrang, seperti diberitakan FAJAR (Jawa Pos Group).

Komisioner Bawaslu Sulbar, Muhammad Yunus menambahkan, temuan ini setelah Bawaslu melakukan pencermatan menyeluruh terhadap DPS yang jumlahnya 873.360 pemilih.

"Kita melakukan pencermatan secara manual, bekerja hingga larut malam demi menelusuri data by name by address," ungkapnya.

Temuan Bawaslu ini, lanjut dia, telah direkomendasikan kepada KPU untuk segera diperbaiki sebelum ditetapkan menjadi Daftar Pemilih Tetap (DPT) 6 Desember nanti.

Bawaslu juga masih berupaya menelusuri penyebab banyaknya pemilih ganda ini.

Karena, data-data pemilih yang berbasis Sistem Informasi Data Pemilih (Sidalih), lanjut dia, tidak bisa diandalkan.

"Sebab ternyata Sidalih punya kelemahan, yang seharusnya bisa menghapus pemilih ganda ternyata tak bisa. Ada saja beda karakter pada penginputan tak terbaca ganda oleh Sidalih," tuturnya.

Bawaslu juga telah menyerahkan data-data pemilih ganda tersebut kepada tiga pasangan calon melalui tim penghubung mereka masing-masing, yakni pasangan Suhardi Duka-Kalma Katta (SDK-KK), Salim S Mengga-Hasanuddin Mas'ud, Ali Baal Masdar-Enny Anggraeny Anwar.

Masing-masing calon melalui timnya, harus ikut mencermati data ini agar tidak ada yang merasa dirugikan.

Sementara itu, Ketua Divisi Data Informasi dan Hubungan Antar Lembaga KPU Sulbar, Adi Arwan Alimin, mengatakan tetap memvalidasi data pemilih, dan terbuka untuk dilakukan perbaikan jika ada temuan data bermasalah, baik dari Bawalu atau tim pasangan calon. (ham/sam/jpnn)

 

BACA ARTIKEL LAINNYA... Ahok Siap Adu Debat di Kampus UIN Ciputat


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler