jpnn.com, NATUNA - Aktivitas pencurian ikan oleh kapal asing di Laut Natuna kembali terjadi.
Berdasarkan dokumentasi nelayan Kabupaten Natuna, Provinsi Kepulauan Riau, aktivitas kapal ikan asing (KIA) yang tengah mencuri ikan itu terjadi di perairan Natuna bagian Timur.
BACA JUGA: Laksamana Yudo: Gugus Tempur Laut Koarmada I Bakal Dipindahkan ke Natuna
Salah seorang nelayan Kelurahan Ranai bernama Deden mengaku sempat mengabadikan aktivitas KIA tersebut menggunakan telepon genggam lalu diunggah ke media sosial facebook miliknya, Jumat (27/11).
"Ada enam KIA tengah menarik jaring dengan titik koordinat 4.14.493 N 109.47.879 E atau kurang lebih 79 mil dari bibir pantai Bunguran Timur. Saya yakin itu kapal asal negara Vietnam," kata Deden.
BACA JUGA: Kejahatan RA alias Koko Terbongkar, Semoga Kapok
Rekan-rekan Deden sesama Nelayan juga mengetahui aksi pencurian ikan oleh KIA Vietnam di Laut Natuna bagian utara pada Kamis (26/11) malam.
Namun, mereka enggan melapor ke ketua nelayan atau aparat keamanan karena yakin ulah para pencuri dari negara asing itu juga sudah diketahui petugas berwenang.
BACA JUGA: Cara Pak Ripto agar Uang Palsu Bisa Disetor Tunai di ATM, Barang Bukti Rp 1 M
Bagi Deden, yang terpenting informasi dan bukti berupa video tersebut telah diunggah di media sosial.
"Belum melapor, hanya bisa dimasukkan ke facebook. Soalnya kita nelayan tak sekolah, tak terlalu pandai bicara," ujar Deden.
Terpisah, Pjs Gubernur Kepri Bahtiar Baharudin menegaskan akan menindaklanjuti adanya aktivitas KIA di laut Natuan ke pemerintah pusat.
Dia memaklumi keresahan nelayan dengan maraknya KIA di laut Natuna. Sebab, nelayan lokal akan kesulitan menangkap ikan dikarenakan SDM dan alat tangkap yang digunakan masih tertinggal jauh dibanding nelayan asing
Bahtiar menilai pengawasan di perairan laut Natuna dan sekitarnya oleh aparat keamanan terkait sudah sangat baik. Namun tetap saja masih ada nelayan asing yang menjarah hasil perikanan di daerah tersebut.
"Semua keluhan dan permasalahan yang dialami masyarakat dan nelayan di Natuna akan menjadi bahan pembahasan di tingkat pusat," kata Bahtiar.(fat/jpnn)
Jangan Lewatkan Video Terbaru:
Redaktur & Reporter : M. Fathra Nazrul Islam