Duh, Nasib Guru Honorer

Minggu, 27 September 2015 – 06:25 WIB
Honorer K2 yang mayoritas guru menggelar aksi unjuk rasa di depan gedung DPR, 15 September 2015. Foto: dok.JPNN

jpnn.com - CIAMIS  - Ketua Dewan pengurus pusat SBSI Mohtar Pahpahan mengatakan, gaji guru honorer selama ini masih memprihatinkan. Padahal, kata dia, tugas dan tanggung jawab mereka sama dengan guru yang berstatus pegawai negeri sipil (PNS).

“Guru honorer itu hanya menerima gaji sekitar Rp 50 ribu hingga Rp 100 ribu per bulan dan banyak statusnya masih kontrak meskipun sudah mengajar belasan tahun,” katanya dalam diskusi panel dengan tema “Membangun Kepastian Karier dan Kesejahteraan Guru Honorer serta Kaum Buruh Lainnya” di Graha Ayu jalan Yos Sudarso Kabupaten Ciamis kemarin (26/9).

BACA JUGA: Wawako: Jangan Ada Anggapan Sekolah Ini Favorit, yang Itu Tidak

Dia menganggap hingga saat ini perhatian pemerintah, dalam hal ini Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan serta Kementerian Ketenagakerjaan terhadap guru honorer masih kurang. Hal itu terbukti dari tidak adanya data yang jelas mengenai jumlah guru dan kebutuhan pengajar di setiap daerah.

“Karena itu kita memperjuangkan nasib guru bersama buruh dan pekerja lainnya. Selain masuk dalam organisasi profesi, guru juga merupakan pekerja,” tuturnya.

BACA JUGA: Marhaen: Angka Anak Putus Sekolah di Tangsel Tinggi karena...

Asda II Setda Kabupaten Ciamis Soekiman mengatakan saat ini pihaknya mengaku sudah berkomunikasi dengan kelompok buruh dan guru honorer terkait nasib guru dan buruh honorer.

Dirinya pun akan berupaya supaya buruh dan guru honorer mendapat gaji yang sesuai. (obi/sam/jpnn)

BACA JUGA: Waduh.. Waduh.. Pemerintah Pangkas Anggaran Ristek-Dikti

BACA ARTIKEL LAINNYA... FHI Tuding Pejabat Kemdikbud Tak Paham Masalah Guru Honorer


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler