jpnn.com - KETAPANG – Serbuan tenaga kerja asing asal Tiongkok ternyata juga terjadi di Kalimantan Barat.
Ribuan buruh asal Tiongkok diduga bekerja di PT Well Harvest Winning Alumina Refinery (PT.WHW AR).
BACA JUGA: Buruh Ilegal Asal Tiongkok Marak, Ini Masalah NKRI!
Ironisnya, sampai saat ini, DPRD Provinsi Kalbar belum pernah menerima laporan resmi dari imigrasi terkait keberadaan buruh asal Tiongkok itu.
Sekretaris Komisi I DPRD Provinsi Kalbar Zulkarnaen Siregar mengatakan, diduga ada indikasi kelalaian dari Kantor Imigrasi Kelas I Pontianak terkait keberadaan serta jumlah TKA asal Tiongkok yang bekerja di PT WHW.
BACA JUGA: Politikus PKS Cek soal TKA di Kalsel, Hasilnya...
“Bahkan, jumlah TKA asal Tiongkok yang bekerja di perusahaan pengolahan dan pemurnian bauksit menjadi alumina tahap I itu jumlahnya sekitar 3.000 hingga 4.000 orang. Apakah keberadaan ribuan tenaga kerja asing itu sudah sesuai prosedur atau tidak. Apakah mereka itu legal atau illegal di Kalbar?” ujar Zulkarnaen, Jumat (23/12).
Wakil rakyat asal Dapil Kota Pontianak ini menambahkan, PT WHW telah menyiapkan lokasi untuk pembangunan apartemen karyawan yang luasnya mencapai 200 hektare.
BACA JUGA: Di Balik Serbuan Tenaga Kerja dari Tiongkok...
Ironisnya, keberadaan TKA asal Tiongkok itu jumlahnya tidak diketahui secara pasti oleh camat maupun lurah setempat.
“Kan aneh itu, di Kabupaten Ketapang ada negara di dalam negara. Apalagi tidak ada aparat keamanan serta pihak migrasi dan bea cukai di kawasan tersebut,” ujarnya.
Dia menambahkan, tidak ada warga Indonesia yang duduk di jajaran manajemen PT WHW.
“Semua posisi dan jabatan penting di jajaran manajemen PT WHW itu orang Tiongkok. Warga negara Indonesia tidak boleh masuk di jajaran manajemen perusahaan termasuk di jajaran personalianya,” ujar Zulkarnaen.
“Bahkan, orang Indonesia tidak boleh masuk ke kantor manajemen PT WHW serta tidak ada tulisan yang berbahasa Indonesia. Semuanya tulisan Tiongkok,” bebernya.
Legislator Partai Golkar itu menuding PT WHW menutup diri dari pihak luar.
“Ada kandungan apa sebenarnya di dalam itu selain alumina. Boleh jadi ada emas, ada titanium serta bahan-bahan lainnya makanya PT WHW terkesan tertutup. Saya takut seperti yang terjadi di PT Freeport Indonesia. Izinnya mengambil tembaga, namun kenyataannya kandungan emas yang lebih besar. Bisa jadi di PT WHW ada emas serta titanium juga,” kata Zulkarnaen. (rakyatkalbar/soe)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Dede: BIN dan BAIS Juga Minta Bebas Visa Dievaluasi
Redaktur & Reporter : Ragil