Duh, Ribuan Hektare Sawah Gagal Panen

Selasa, 20 Desember 2016 – 01:31 WIB
Ilustrasi. Foto: JPNN

jpnn.com - BANJARMASIN – Jumlah lahan persawahan di Kalimantan Selatan yang terendam terus bertambah.

Berdasarkan data Badan Proteksi Tanaman Pangan dan Hortikultura (BPTPH) Kalsel, hingga Sabtu (17/12) lalu, luas lahan yang terendam sudah mencapai 4.202 hektare.

BACA JUGA: Miris Banget Sih, 1 Dokter Layani 10 Desa

Kepala BPTPH Kalsel Suparno mengungkapkan, sebanyak 1.827 hektar di antaranya mengalami puso atau gagal panen.

"Besar kemungkinan akan bertambah, mengingat hujan dengan intensitas lebat dan berpotensi banjir masih terjadi," ujar Suparno.

BACA JUGA: Mengaku Anak Perwira, Bentak-bentak Anggota Polantas

Dia menambahkan, lahan persawahan terluas yang terendam berada di Kabupaten Tabalong mencapai 879 hektare.

Sementara lahan yang puso seluas 396 hektare.

BACA JUGA: Waduh, Anggota Dewan Bergiliran Kunker di Akhir Tahun

Disusul Kabupaten Hulu Sungai Tengah (HST) seluas 865 hektare, dengan puso mencapai 219 hektare.

"Sementara lahan persawahan yang puso terluas berada di HSS dengan luasan 542 hektare," tambahnya.

Kondisi cuaca buruk dengan intensitas hujan tinggi, sambung Suparno, menjadi penyebab utama terendamnya ribuan hektare padi siap panen milik petani.

"Ini juga karena musim panen bertepatan dengan musim hujan, sehingga persawahan lebih dulu terendam sebelum dipanen," ujarnya.

Untuk meminimalisasi luasan lahan persawahan terendam, Suparno menuturkan, harus ada perubahan pola tanam yang dilakukan lebih awal.

Dengan begitu, di puncak musim penghujan padi sudah terpanen.

Atau dengan cara lain, para petani harus menerapkan pola tanam Satu Kali Mewiwit Dua Kali Panen (Sawit Dupa).

Pola tanam Sawit Dupa merupakan sistem usaha tani padi dengan Indeks Pertanaman (IP) 180 persen. (ris/by/ran/jos/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Ratusan Personel Dikerahkan di Bandara


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler