jpnn.com - DENPASAR – Brigadir YS, anggota Polisi Lalu Lintas Polresta Denpasar, dibentak-bentak oleh pengemudi mobil Toyota Yaris Silver DK 1687 SA inisial IGA WP, 20.
Warga Jalan Perumahan Taman Wiraumadwi, Blok C, No. 33, Padang Sambian, Denpasar ini tak terima mobilnya disetop polantas tersebut.
BACA JUGA: Waduh, Anggota Dewan Bergiliran Kunker di Akhir Tahun
Walapaun terbukti bersalah, justru ia mengancam anggota polisi itu dengan membawa nama bapaknya yang disebut-sebut merupakan seorang perwira berpangkat AKBP di Polda Bali.
Aksi marah-marah oleh pemuda berbadan kekar ini menjadi tontonan pengguna jalan dan warga kawasan Jalan Teuku Umar, pada Minggu sore (18/12) sekitar pukul 14.00.
BACA JUGA: Ratusan Personel Dikerahkan di Bandara
Awalnya, IGA WP mengendarai mobil tersebut dari arah timur menuju ke barat. Saat sampai di depan salah satu toko handphone besar di Teuku Umar, ia disetop oleh polantas yang sedang berpatroli tersebut.
Setelah dimintai kelengkapan surat-surat, pemuda tersebut memang bisa menunjukan surat-surat mobil dan surat izin mengemudi (SIM). Namun karena plat mobil depan tidak ada sehingga polisi tersebut menegur dengan baik-baik.
BACA JUGA: 3 Kota di Kaltim Jadi Lokasi Persembunyian Kelompok Radikal
Tak terima, dia justru marah-marah dan membentak polisi. Namun, polisi terlihat santai menanggapi emosi anak itu, yang mengaku bapaknya perwira polda di satuan Binmas.
“Tunggu ya aku cari pulsa sekarang. Aku telepon bapak saya ya, tunggu di sini jangan kemana-mana ya pak,” bebernya langsung melangkah mencari pulsa.
Sementara itu, anggota polantas ini terus memantau arus lalin yang bergitu ramai agar terhindar dari kemacetan.
“Ini wilayah kami untuk berpatroli. Selama ini jika terdapat mobil yang parkir di bahu jalan pasti kita melakukan teguran dan langsung bersosialisasi. Begitu juga dengan anak itu, sudah ditegur baik-baik justru mengancam mau lapor bapaknya,” tuturnya sambil senyum.
Tak berselang lama, ia pun kembali. Namun sayang beberapa kali menelepon sang bapaknya ternyata tak kunjung diterima. Karena kelamaan, sang polantas ini menjelaskan baik-baik kepadanya.
“Gini dek, di sini kita selalu sosialisasi. Jadi mohon dimengerti tugas kami di jalan, seperti yang terjadi ini maksud saya memberikan teguran lalu beri sosialisasi saja kok, kenapa tersinggung dan marah-marah?” tanya polisi ini.
Setelah dijelaskan baik-baik, IGA WP pun meminta maaf atas kesalahannya. Lalu menyatakan bahwa ia mengira dibuntuti oleh polantas.
Pasalnya ia sempat ditahan karena tak memakai plat depan. Bahkan katanya, ia sudah mengaku bahwa bapaknya kan Polisi juga.
“Tadi aku ditahan saat operasi di IB Sumantra. Di sana kan aku sudah jelasin. Kenapa saya ditahan lagi, pikir aku dibuntuti. Maaf ya Pak,” tuturnya.
Ia pun akhirnya mengaku bahwa, nopol depan sebenarnya ada tapi jatuh. Karena itu ia simpan di dashboard (dalam mobil). Setelah diambil, ternyata plat tersebut hanya ditempel menggunakan lem sehingga bisa dilepas seenaknya dan dipasang lagi.
Seperti yang dicontohkan sore kemarin. Setelah itu, Polantas pun berharap agar dipasang. Suasana pun tidak tegang lagi setelah anak itu mendengar dan menyimak penjelasan anggota tersebut. (dre)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Pasangan Asal Tiongkok Tertangkap di Kelab Malam Sampit
Redaktur : Tim Redaksi