Duh, Sipir yang Pukul Napi Ini Diduga Karena Urusan Asmara

Jumat, 01 Desember 2017 – 18:45 WIB
Iswadi Mochtar, korban penganiayaan menunjukkan luka di badannya akibat dianiaya petugas Lapas kelas IIA Ternate. Korban telah membuah laporan di Polres Ternate. Foto: Malut Post/JPNN.com

jpnn.com, TERNATE - Motif pemukulan terhadap Iswadi Mochtar, Narapidana (Napi) oleh terduga salah seorang sipir atau petugas Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas IIA Jambula, Kota Ternate, Provinsi Maluku Utara mulai terkuak.

Pelaku pemukulan itu diketahui bernama Madwan Hafiz. Pemukulan terhadap napi kasus Narkoba itu diduga bermotif urusan asmara.

BACA JUGA: Iswadi, Napi Korban Penganiayaan Dari Terduga Petugas Lapas

Adalah Nurain Mochtar, kakak kandung korban, kepada Malut Post (Jawa Pos Group) mengungkapkan, peristiwa tersebut terungkap ketika dirinya membesuk korban di Lapas. Namun, kata petugas Lapas, korban belum bisa menerima tamu karena korban masih dikarantinakan.

Mendengar pernyataan petugas tersebut, Nurain merasa heran. Pasalnya, adik kandungnya itu sudah ditahan sekitar tiga tahun lalu. Namun kenapa masih dikarantinakan oleh petugas.

BACA JUGA: Ingin Melerai, Polisi Malah Ditodong Pisau Dapur

“Ternyata kata petugas, dia (korban, red) kedapatan memegang ponsel, tapi saya tanya kembali, cuma kedapatan pegang ponsel kok kenapa dikarantina, ternyata adik saya dipukul,” kisahnya kepada Malut Post.

Nurain menduga, pemukulan terhadap adik kandungnya karena kedapatan memegang ponsel hanya merupakan alasan petugas.

BACA JUGA: Minta Putus, Risda Dihantam Selingkuhan dengan Martil

“Ada faktor lain lagi sehingga adik saya dipukul. Faktor lainnya itu karena oknum petugas tersebut berselingkuh dengan istri korban. Adik saya ceritakan bahwa saat itu, dia (korban, red) dipanggil oleh oknum petugas itu untuk duduk bicarakan bersama antara korban, istri korban dan oknum petugas itu. Di situ, korban menyarankan agar hubungan antara oknum petugas dan istrinya itu diselesaikan di kepolisian, tapi oknum petugas itu tidak terima lalu memukuli korban,” ungkapnya.

Tak terima perlakuan oknum petugas tersebut, Nurain langsung membuat laporan di Polsek Pulau pada Selasa kemarin (28/11).

“Kami sudah laporkan ini ke Polsek Pulau Ternate. Dan kemarin, kami sudah bawa korban untuk visum di RS Bhayangkari Polres Ternate,” tuturnya.

Sementara, Kepala Lembaga Pemasyarakatan (Kalapas), Slamet yang dikonfirmasi di rumah dinasnya kemarin (29/11) mengatakan dirinya menyerahkan sepenuhnya kasus tersebut kepada pihak kepolisian. Pasalnya, kasus itu sudah dilaporkan ke pihak kepolisian Polsek Pulau Ternate.

“Kalau sudah ada laporan ke polisi, biar nanti polisi yang menangani, karena ini sudah kewenangan polisi,” kata Slamet.(cr-04/lex)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Edan, Tak Dikasih Uang Beli Narkoba, Bangkit Aniaya Kakaknya


Redaktur & Reporter : Friederich

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler