Duh, Terigu Dicampur Air dan Gula sebagai Pengganti Susu

Selasa, 19 Februari 2019 – 10:53 WIB
Ilustrasi Susu. Foto Hello Sehat

jpnn.com, JAKARTA - Apa yang bisa diberikan kepada anak bila ibu tidak punya cukup uang untuk membeli susu? Pertanyaan itu kerap mengemuka di tengah pembicaraan tentang kebutuhan gizi anak. Sudah bukan rahasia lagi bila harga susu terbilang mahal bagi sebagian masyarakat.

Sementara susu adalah elemen penting dalam tumbuh kembang anak. Lalu bagaimana bila kondisi ekonomi keluarga tak memungkinkan untuk membeli susu?

BACA JUGA: 5 Makanan Tinggi Kalori yang Perlu Anda Konsumsi

Ketua Himpunan Pendidikan dan Tenaga Kependidikan Anak Usia Dini Indonesia (HIMPAUDI) Netty Herawaty dalam sebuah kesempatan menceritakan, ada kecenderungan orang tua memberikan anak minuman yang menyerupai susu, apabila mereka tidak sanggup membeli susu. Hal itu disebabkan kurangnya pengetahuan masyarakat tentang gizi dan nutrisi anak.

“Karena pengetahuan mereka rendah, mereka tidak paham tentang susu dan ditambah lagi ekonomi mereka juga rendah. Nah, susu itu identik dengan putih. Maka pada saat ekonominya lagi nggak ada sementara anak butuh susu, maka dicari solusi yang menurut anak itu putih,” tutur Netty.

BACA JUGA: Ketahui Jenis Susu yang Paling Sehat

Salah satu yang ditemukan Netty saat melakukan pengumpulan data di Riau adalah orang tua yang mencampur tepung terigu dengan air dan gula. Campuran terigu tersebut diberikan orang tua kepada anak sebagai pengganti susu, karena warnanya yang putih dan identik dengan susu.

“Saya kaget waktu menemukan itu, sampai segitunya gitu loh pemahaman tentang susu. Sampai enggak punya susu, harus cari yang seolah olah susu buat anak. Bisa jadi, bahwa susu kental manis akan dianggap solusi bagi orang-orang seperti ini. Bahkan kental manis lebih enak juga, sudah dalam bentuk sachet danr asanya manis,” ungkap Netty prihatin.

BACA JUGA: Masih Banyak Balita Minum Susu Kental Manis  

Persoalan pengetahuan masyarakat akan gizi anak inilah yang menurut Netty harus cepat dituntaskan. Pengetahuan orang tua rendah, ekonomi keluarga juga rendah. Namun mereka menydari satu hal, bahwa anak mereka butuh susu.

Hal inilah yang akan menjadi penyebab pemberitaan tentang anak kurang gizi dan stunting masih akan mewarnai isu kesehatan di Indonesia.

BACA JUGA: Yang Perlu Anda Ketahui tentang Sakit Maag, Jangan Sepelekan

Lebih lanjut, Netty meminta agar masyarakat dapat melindungi dirinya sendiri dengan cara mengedukasi para pengambil keputusan.

“Bila pengambil keputusan dalam keluarga sudah teredukasi, maka apapun yang ditawarkan (iklan) kepadanya dia tidak akan pakai,” jelas Netty.

Ia tak menampik bahwa masyarakat saat ini masih jarang membaca label produk. Karena itu, menurutnya akan lebih jitu lagi setelah mengedukasi, pemerintah membuat aturan yang sifatnya mengamankan.

Kesulitan lainnya yang juga harus dihadapi adalah produsen akan membela diri bahwa produk tersebut (susu kental manis) diproduksi bukan untuk anak, namun bila orang tua memberikan untuk anak bukan salah produsen. “Yang terjadi adalah saling lempar,” pungkas Netty. (esy/jpnn)

 

BACA ARTIKEL LAINNYA... Pentingnya Susu sebagai Pelengkap Nutrisi Harian


Redaktur & Reporter : Mesya Mohamad

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler