jpnn.com - JAKARTA - Rencana aksi demo pada 2 Desember mendatang membuat kondisi Indonesia, khususnya Jakarta menjadi kurang kondusif.
Hal ini menimbulkan ketidakpastian bagi pelaku usaha dan investor.
BACA JUGA: Awal 2017 Diperkirakan Animo Masyarakat Berinvestasi Properti Melonjak
Wakil Ketua Kamar Dagang dan Industri (Kadin) DKI Jakarta Sarman Simanjorang mengakui kondisi Jakarta menjadi kurang kondusif karena maraknya aksi demo belakangan ini.
"Kondisi Jakarta akhir-akhir ini karena aksi demo akan menganggu jalannya aktivitas ekonomi dan bisnis di Jakarta," ujar dia di Jakarta, Jumat (25/11).
BACA JUGA: Demo 2 Desember Berdampak Negatif Tekan Laju Indeks IHSG
Berkaca pada aksi demo 4 November 2016 lalu, hampir 25 ribu kios dan toko tutup dikawasan Tanah Abang, Glodok, Mangga Dua, Gunung Sahari, dan Kelapa Gading.
Hal ini menimbulkan kerugian hingga ratusan miliar karena menurunnya aktivitas perdagangan.
BACA JUGA: Ingat, Broker Properti Wajib Bersertifikat
"Adanya isu demo 2 Desember 2016 ini juga merupakan kekhawatiran bagi pelaku usaha. Apalagi memasuki minggu pertama Desember masyarakat sudah mulai berbelanja untuk keperluan perayaan Natal dan tahun baru, di mana aktivitas perdagangan dan bisnis semakin meningkat," kata dia.
Agar hal ini tidak kembali terulang, Sarman meminta pemerintah pusat dan pemerintah provinsi DKI Jakarta mengambil langkah langkah antisipasi bersama instansi terkait.
Dengan begitu, pelaku usaha di sektor perdagangan dan jasa tidak merasa khawatir dan bisa beraktivitas secara normal
"Kami berharap agar aparat keamanan bisa memberikan pelayanan yang maksimal sehingga diharapkan jika demo tersebut berlangsung ada jaminan bagi pelaku usaha untuk tidak kawatir dalam menjalankan usahanya," tandas Sarman.(chi/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Bank Indonesia Dorong Pemda Terbitkan Obligasi
Redaktur : Tim Redaksi