jpnn.com - BANDA ACEH – Serangkaian peringatan 11 tahun tsunami digelar masyarakat Aceh, kemarin. Sayangnya, saat acara puncak di Masjid Rahmatullah, listrik padam selama 17 menit.
Kejadian ini persis saat Tgk Fahcruddin menyampaikan tausiahnya di hadapan ratusan pengunjung dan tamu undangan, seperti Gubernur Aceh Zaini Abdullah dan Bupati Aceh Besar, Mukhlis Basyah beserta jararannya.
BACA JUGA: Di Depan Wali Kota Cantik, Ridwan Kamil Cerita, Saat Itu Air Matanya Tumpah
"Tadi ada kesalahan teknis sedikit, listrik padam, panitia sudah berusaha bekerja semaksimal mungkin," kata Tgk Fachruddin memulai kembali tausiahnya, Sabtu (26/12) di Lampuuk, Aceh Besar.
Dalam tausiahnya, Dosen Fakultas Dakwah UIN Arraniry itu menjelaskan tentang kisah Nabi Nuh. Memaparkan tentang perjuangan Nabi Nuh dalam menyebarkan ajaran tauhid yang diturunkan Allah.
BACA JUGA: PENGUMUMAN! Pendaftaran Dibuka 4 Januari 2016
Dia juga menyampaikan dukungannya terhadap gerakan Revolusi Mental yang digaungkan Presiden Jokowi. “Revolusi Mental, itulah yang dibutuhkan Indonesia saat ini,” ujarnya.
Gubernur Aceh, Zaini Abdullah mengatakan, tsunami merupakan tragedi paling memilukan dalam sejarah peradaban manusia. Bencana itu tidak hanya memporak porandakan Aceh, tapi juga berdampak hingga ke negara lain. Korban yang syahid atas peristiwa tersebut, mencapai lebih dari 200 ribu jiwa.
BACA JUGA: Dibanding 2014, Perkara Korupsi di Provinsi Ini Meningkat
Karena itu, kata dia, selayaknya masyarakat Aceh dapat memetik pelajaran dari bencana dahsyat itu, demi membangun peradaban yang lebih baik ke depan.
"Salah satu pelajaran itu adalah perlunya mendorong agar masyarakat Aceh peduli dengan pengetahuan di bidang kebencanaan," kata Doto Zaini, saat memberikan sambutan. (ibi/mag-64/sam/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Doa, Air Mata, dan Histeris di Kuburan Massal
Redaktur : Tim Redaksi