jpnn.com - JAKARTA - Aktivis 1998 punya kriteria dalam memilih calon preiden pada 9 Juli 2014 mendatang. Sebagai pelaku sejarah dalam keruntuhan era orde baru, para aktivis ini tentunya menolak calon pemimpin yang sebelumnya pernah berhubungan dengan kekuasaan Soeharto.
Salah seorang aktivis 1998, Komeng lantas memilah tiga orang kandidat yang muncul sebagai menjadi capres. Masing-masing adalah Aburizal Bakrie (Ical), Prabowo Subianto dan Jokowi.
“Ya, kita pastinya dari 3 kandidat yang sudah pasti jadi presiden, secara tidak langsung mendukung Jokowi. Karena dia tidak ada kaitannya dengan tragedi 1998,” ujar Komeng kepada wartawan di Bumbu Desa, Minggu (4/5).
BACA JUGA: Pengamat Sarankan JK Beri Kesempatan ke Tokoh Muda
Di tempat yang sama, Kasino yang juga aktivis 1998 mengumbar kriteria calon Cawapres yang baik untuk Indonesia. Ia mengatakan, calon wakil presiden yang baik untuk Indonesia adalah seorang yang memiliki intergritas dan terbebas dari KKN.
“Wakil Presiden yang cocok itu, pertama dia bebas dari KKN. Kemudian dia punya kompetensi, dia punya integritas moral, dia punya jaringan internasional. Dan yang terpenting itu, bisa menangani masalah ekonomi. lebih baik lagi, jika orang itu mengerti masalah ekonomi Indonesia,” paparnya.
Tak berbeda hal dengan Kasino, Topan mengatakan, jika pihaknya ingin mencari sosok Wakil Presiden yang bisa mengatur sistem ekonomi Indonesia sesuai UUD 45.
“Kita selama 43 tahun melanjutkan sistem orde baru dimana orang kaya itu-itu aja. Jadi kita mencari orang yang bisa mengatur sistem ekonomi. Kita jangan lagi bergerak ke Neo-liberalisme,” ucapnya.
Sebelum meninggalkan ruangan, Topan menegaskan dirinya akan berada dibarisan paling depan, seandainya Prabowo atau Ical menjadi Presiden. Ia pun siap menggerakan kawan-kawannya untuk turun kembali ke jalanan.
“Yang pasti kita akan melakukan perlawanan, yang kedua kita akan beroposisi. Saya pribadi akan melakukan oposisi jika yang terpilih Ical atau Prabowo. Kita akan turun lagi ke Jalan,” tegasnya
Kejahatan lingkungan di Sidoarjo harus dipertanggungjawabkan oleh Ical. Kejahatan HAM oleh prabowo juga harus dipertanggungjawabkan. Dirinya mengaku akan melakukan gerakan melawan Ical atau Prabowo. "Saya siap memimpin, aksi menolak Ical dan Prabowo," tandasnya. (awa/jpnn)
BACA JUGA: Survei SMRC: Tren Jokowi dan Ical Turun, Prabowo Naik
BACA JUGA: Seleksi Anggota KASN tak Libatkan DPR
BACA ARTIKEL LAINNYA... Pengangkatan Honorer K1 Tuntas Sebelum Ganti Rezim
Redaktur : Tim Redaksi