jpnn.com, JAKARTA - Ketua MPR Bambang Soesatyo alias Bamsoet mendukung rencana diselenggarakannya Kenduri Lawang Swarnabhumi Jambi oleh Pemkab Tanjung Jabung Timur pada Senin (19/9) mendatang.
Acara yang akan digelar di Kampung Laut, Tanjung Jabung Timur dengan mengusung tema utama Peradaban Sungai Batanghari, yaitu 'Dulu, Kini, dan Nanti' itu rencananya dibuka Menko PMK Muhadjir Effendy.
BACA JUGA: Di Tanjung Jabung Timur, Seorang Ibu Meninggal dengan Mengenaskan, Terjebak Macet
Bamsoet meyakini selain dapat memajukan kebudayaan, Kenduri Swarnabhumi juga menjadi gerakan pemulihan ekosistem alam di sekitar daerah aliran sungai (DAS) Batanghari yang kini mulai tercemar akibat polusi limbah dari penambangan emas liar yang dilakukan di sekitar wilayah Sungai Batanghari.
"Karena dengan menjaga Sungai Batanghari, berarti kita juga menjaga kehidupan, menjaga budaya-budaya yang ada di sepanjang DAS Batanghari tersebut," kata Bamsoet sesuai menerima kunjungan Bupati Tajung Jabung Timur Romi Hariyanto, Jumat (9/9).
BACA JUGA: Ada Wacana Hadirkan Utusan Golongan di MPR RI, Bamsoet Berkata Begini
Waketum Partai Golkar itu menyebutkan berbagai candi yang ada di wilayah Jambi dan Sumatera Barat mencatat berbagai aktivitas kehidupan masyarakat di masa lampau tidak lepas dari Sungai Batanghari.
Selain sebagai sumber kehidupan warga, Sungai Batanghari juga memiliki rekam jejak sejarah yang cemerlang sebagai bagian dari jalur rempah tempat perlintasan perdagangan lintas samudera.
BACA JUGA: MPR RI Terima Kunjungan Forum Aspirasi Konstitusi, Ini Masalah yang Dibahas
Bamsoet pun meyakini melalui Kenduri Lawang Swarnabhumi, generasi muda maupun berbagai kalangan di Jambi dan Sumatera Barat bisa mengetahui kehebatan Sungai Batanghari di masa lampau.
"Sehingga kita bisa menghargai keberadaan Sungai Batanghari dengan menjaga ekosistemnya secara baik," ujar Kepala Badan Hubungan Penegakan Hukum, Pertahanan dan Keamanan KADIN Indonesia itu.
Di bagian lain, Bamsoet juga mendorong pemerintah pusat melalui Kementerian Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) maupun kementerian terkait lainnya bersama pemerintah daerah harus segera turun tangan membina para penambang liar agar mereka bisa terwadahi menjadi penambang legal sesuai prinsip Green Economy dan Climate Change.
Melalui upaya tersebut, lanjut Bamsoet, diharapkan aktivitas ekonomi bisa tetap berjalan tanpa perlu mencemari lingkungan.
Dia menyebutkan berdasarkan data Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Provinsi Jambi, indeks kualitas air Sungai Batanghari berada di angka 48,9 poin.
Angka tersebut menunjukkan kualitas air pada sungai terpanjang di Sumatera dan bahkan Asia Tenggara itu di bawah baku mutu.
"Padahal jika dikelola secara optimal, Sungai Batanghari bisa memberikan manfaat yang besar bagi masyarakat Jambi maupun Indonesia pada umumnya, baik dari sektor pariwisata, ekonomi, sosial, hingga budaya," kata ketua DPR ke-20 itu.
Turut hadir mendampingi dalam pertemuan dengan Ketua MPR Bambang Soesatyo, yakni Ketua IMI Jambi Guntur Muchtar, Sekretaris IMI Jambi Hary Kurniady, serta Kepala Disparbudpora Tanjung Jabung Timur Zekki Zulkarnaen. (mrk/jpnn)
Redaktur : Sutresno Wahyudi
Reporter : Sutresno Wahyudi, Sutresno Wahyudi