Dukung Ketahanan Pangan Nasional, Pupuk Indonesia Lakukan Riset

Selasa, 27 September 2016 – 04:06 WIB
Ilustrasi

jpnn.com - JAKARTA - PT Pupuk Indonesia terus memperkuat kontribusinya terhadap Program Ketahanan Pangan Nasional, yang dicanangkan pemerintah.

 

Salah satunya melalui program riset ekstensifikasi pertanian di beberapa daerah, kali ini di wilayah Bahatap dan Kahoy, di Kabupaten Kapuas, Propinsi Kalimantan Tengah.

BACA JUGA: Redenominasi Rupiah Butuh Waktu 7 Tahun

Direktur Investasi PT Pupuk Indonesia, Gusrizal, mengatakan sebagai perusahaan BUMN yang besar, perseroan terus berkontribusi dalam mengembangkan sektor pangan untuk mencapai kedaulatan pangan di Tanah Air.

BACA JUGA: Pertumbuhan Ekonomi Bisa Sentuh 6,38 Persen

“Kami terus berkontribusi dalam pengembangan ketahanan pangan. Sejak 2013 kami kembangkan program-program riset guna mendukung hal tersebut. Walaupun awalnya bukan kompetensi kami, kini sudah menjadi kompetensi kami. Kami memiliki anak perusahaan yaitu PT. Pupuk Indonesia Pangan yang arahnya itu ke pangan,” ujar Gusrizal.

Program riset yang dikembangkan Pupuk Indonesia, kata Gusrizal, saat ini berlokasi di sejumlah daerah yakni di Kabupaten Kapuas (Kalimantan Tengah), Kabupaten Ketapang (Kalimantan Barat) dan Kabupaten Merauke (Papua).

BACA JUGA: Deklarasi Harta Dalam Negeri Tembus Rp 1.198 Triliun

Dengan pembukaan lahan baru ini juga bisa meningkatkan jumlah produksi pangan nasional.

Dalam riset tersebut, perseroan, melakukan kegiatan-kegiatan penelitian dan kajian terkait aspek pemupukan, pengelolaan sawah, produktivitas, hingga aspek pemasaran (hilir).

“Riset kami harus betul-betul kuat. Jadi bagaimana mengelola sawah, pemupukan yang tepat di lahan-lahan tertentu seperti lahan-lahan gambut, lahan yang pasang surut, treatment apa yang dilakukan,” papar Gusrizal.

Dalam melaksanakan program riset ini, Pupuk Indonesia menerjunkan tim ke daerah yang menjadi lokasi riset dan menggandeng pihak-pihak yang berkompeten.

Seperti perguruan tinggi yang memiliki penelitian-penelitian,  Kementerian Pertanian, hingga korporat yaitu BASF.

Sejak dikembangkan mulai 2013, lanjut Gusrizal, program riset ini telah menunjukkan progres yang cukup baik, termasuk dari sisi produktivitas yang mengingat dari tahun ke tahun.(chi/jpnn)

 

BACA ARTIKEL LAINNYA... Penjualan Ponsel Anjlok 20 Persen


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler