jpnn.com, ISLAMABAD - Pakistan kemarin, Selasa (1/3), menjadi negara besar pertama yang terang-terangan menunjukkan dukungan kepada Presiden Rusia Vladimir Putin yang tengah dikucilkan dunia karena menginvasi Ukraina.
Daily Mail melaporkan bahwa keduanya menandatangani kesepakatan kerja sama perdagangan pertama Rusia pascainvasi pekan lalu.
BACA JUGA: Sanksi Bikin Ngeri, Miliarder Rusia Kompak Parkir Kapal Pesiar di Negara Ini
Perdana Menteri Pakistan Imran Khan mengatakan bahwa negaranya akan mengimpor sekitar 2 juta ton gandum dan pasokan gas alam setelah bertemu dengan Presiden Rusia Kamis lalu.
Meskipun Rusia menghadapi isolasi internasional dan serangkaian sanksi yang melumpuhkan ekonominya, Khan tanpa ragu memompa miliaran dolar ke pundi-pundi Kremlin dengan dalil kepentingan ekonomi Pakistan.
BACA JUGA: Ulas Rusia Vs Ukraina, Pak SBY Khawatir soal Perang Nuklir
"Kami pergi ke sana karena kami harus mengimpor 2 juta ton gandum dari Rusia. Kedua, kami telah menandatangani perjanjian dengan mereka untuk mengimpor gas alam karena cadangan gas Pakistan sendiri semakin menipis," kata Khan mengenai lawatan dua hari tersebut.
"Insyaallah, waktu akan menunjukkan bahwa pertemuan kami berbuah kebaikan."
BACA JUGA: Amerika Bikin Sekutu Arab Kecewa, Rusia Terbukti Setia
Putin sendiri telah memblokir perusahaan asing yang menarik diri dari Rusia dan membekukan uang mereka demi menopang belanja perang.
Perdana Menteri Mikhail Mishustin mengumumkan perintah presiden telah ditandatangani ketika negara-negara Barat meningkatkan sanksi, rubel jatuh ke titik terendah sepanjang masa.
Warga Rusia pun mengantre siang dan malam untuk menarik uang tunai dari ATM di tengah kejatuhan bank. (dil/jpnn)
Redaktur & Reporter : Adil