Dukungan Warga Turun, Obama Diramal Bakal Kalah

Minggu, 26 Juni 2011 – 22:16 WIB
NEW YORK - Obama sengaja menjadikan agenda penarikan pasukan AS dari Afghanistan sebagai fondasi menuju pemilu presiden (pilpres) 2012Kebijakan populis itu diharapkan bisa menjadi penebusan dosa atas kondisi perekonomian AS yang karut-marut

BACA JUGA: Kembalikan Kepercayaan Jelang Pilpres

Begitu pula  politik luar negeri yang dia terapkan juga tidak sempurna.

Tapi, memenangkan kembali kepercayaan rakyat AS tak semudah membalikkan telapak tangan
"Sepertinya beliau (Obama) akan kalah dalam pemilu 2012," ramal Karl Rove pada Wall Street Journal Rabu lalu (22/6).

Politikus senior Partai Republik yang menjabat sebagai penasihat Presiden George W

BACA JUGA: Media Arab Sebut Moratorium Pencitraan Pemilu

Bush periode 2000-2007 itu yakin, presiden pertama AS yang berdarah Afrika tersebut tidak akan kembali terpilih
Alasannya, Obama menghadapi empat masalah yang serius

BACA JUGA: Washington Fokus ke Pakistan

Yakni, perekonomian, pemilih, kebijakan tak popular, dan strategi esensial yang buruk.

Di bidang perekonomian, Obama tak hanya dihadapkan pada melambatnya ekonomi ASYang lebih signifikan adalah pengangguranSaat ini, angka pengangguran di AS mencapai 9,1 persenArtinya, sekitar 14 juta warga AS lontang-lantung"Hampir separo di antara mereka bahkan sudah menganggur selama lebih dari enam bulan," ujar Rove.

Stimulus ekonomi yang dia luncurkan pada Februari 2009 pun gagal memangkas angka pengangguran yang naik pasca krisis globalJika Juni tahun lalu Obama yakin atas pertumbuhan ekonomi AS, saat ini fakta bicara sebaliknyaPekan lalu, dia menarik kembali kalimat optimistisnya soal pertumbuhan ekonomi Negeri Paman SamDia juga harus mengakui kegagalan program ekonomi yang dia terapkan"Paket bantuan ekonomi tidak berjalan maksimalTak seperti yang kita harapkan," katanya saat itu.

Pengakuan tersebut membuat popularitas Obama turunRabu lalu, jajak pendapat Bloomberg mencatat dukungan terhadap pemimpin kelahiran Hawaii itu hanya sebesar 34 persenItu dukungan terendah bagi Obama sejak pertama kali menjabat presidenSelama ini, dukungan terendah untuk tokoh Partai Demokrat itu selalu berada pada kisaran 44 persen.

Menurut Rove, angka pengangguran menjadi salah satu faktor yang paling menentukan masa depan presiden di AS"Presiden terakhir yang terpilih kembali meski angka pengangguran di atas 7,2 persen adalah Franklin Delano Roosevelt (FDR)Itu terjadi pada 1936," ungkapnyaPasca kepemimpinan FDR, tak ada presiden yang kembali terpilih saat pemerintahannya mencatat angka pengangguran di atas 7,2 persen.

Selain ekonomi, terutama angka pengangguran, Obama juga bermasalah dengan para pemilik suaraKaum Yahudi AS dikabarkan kecewa atas kebijakan dia terhadap IsraelApalagi, belum lama ini Obama memberikan dukungannya terhadap pembentukan negara PalestinaDengan tegas, dia malah mendukung batas wilayah Israel dan Palestina yang ditetapkan sebelum 1967Keputusan itu merugikan Israel karena Tepi Barat dan Jalur Gaza masuk wilayah Palestina.

Tidak hanya kaum Yahudi, berbagai lapisan masyarakat AS kecewa terhadap ObamaSelasa lalu (21/6), lembaga jajak pendapat Gallup melaporkan bahwa dukungan dari kelompok masyarakat di AS terhadap Obama turun rata-rata 20 poinDukungan warga kulit putih AS turun 25 poinDukungan dari kaum lanjut usia turun 24 poinDukungan dari kelompok independen dan cendekia pun turun 23 poinDukungan dari masyarakat kelas menengah ke bawah turun 22 poin.

Kebijakan-kebijakan Obama yang tak populis juga bakal berkontribusi pada kemungkinan kekalahannya pada 2012Rove menyebut kebijakan asuransi kesehatan sebagai salah satu faktor yang membuat Demokrat kehilangan banyak suaraSaat ini, dukungan atas kebijakan asuransi kesehatan Obama yang disebut ObamaCare tersebut hanya tersisa 38 persenPadahal, Maret lalu, masih 41 persen.

Sementara itu, strategi-strategi pemerintahan yang dia terapkan banyak berakhir dengan kegagalan"Yang paling parah adalah memosisikan diri sebagai kandidat presiden 2012 saat masa jabatan masih berjalanDia terlalu dini kampanyeAkibatnya, fokus kepemimpinannya terbelah," sesal RoveKarena terlalu berambisi menjadi presiden lagi, menurut dia, Obama telah mengabaikan banyak hal yang penting(hep/dwi/ito/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Diadili, Sang Iron Lady Ukraina


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler