Washington Fokus ke Pakistan

Pasca Penarikan Pasukan AS dari Afghanistan

Sabtu, 25 Juni 2011 – 20:43 WIB
ISLAMABAD - Saat pemerintahan Barack Obama tengah mempersiapkan penarikan pasukan Amerika Serikat dari Afghanistan, sejumlah pihak yakin bahwa fokus perhatian berikutnya akan berpindah ke PakistanWashington masih menganggap Al Qaidah dan kroninya sedang merencakan serangan besar melawan barat.

Menurut sejumlah pejabat negeri Paman Sam, alasan utama penarikan pasukan dari Afghanistan adalah kondisi yang sudah netral di negara tersebut

BACA JUGA: Diadili, Sang Iron Lady Ukraina

AS menginvasi Afghanistan pada 2001 karena digunakan oleh Al Qaidah sebagai basis melancarkan serangan 9/11.

Kini, Afghanistan bisa dijadikan pangkalan yang sangat signifikan untuk melancarkan serangan secara sepihak terhadap militan di dalam wilayah Pakistan dan sekitarnya
Banyak analis melihat posisi Pakistan secara strategis lebih penting dibanding Afghanistan.

Gambaran masa depan itulah yang diprediksi akan terjadi dalam hubungan antara Pakistan dan AS, dimana beberapa pekan terakhir memburuk, pasca penggerebekan pasukan khusus yang menewaskan pimpinan Al-Qaidah, Osama Bin Laden.

"Kami belum pernah melihat sebuah ancaman teroris datang dari Afghanistan dalam 7 atau 8 tahun terakhir," terang pejabat senior pemerintah yang memberikan penjelasan singkat kepada wartawan di Washington, sebelum pidato Obama tentang rencana penarikan pasukan dari Afghanistan, Rabu (23/6).

"Ancaman justru datang dari Pakistan selama enam tahun terakhir atau bahkan lebih lama lagi," tambahnya lagi

BACA JUGA: Al Quran Bikin Tony Blair Melek Iman

Salah satu percobaan serangan paling mematikan menarget wilayah AS datang dari Pakitan
Faisal Shahzad, seorang pria keturunan Pakistan-AS mencoba meledakkan bom mobil di Alun-alun New York tahun lalu

BACA JUGA: Tayangkan Video Mesum Anwar, Didenda Rp 8,4 Juta

Dia diduga pernah pergi ke Pakistan dan merencanakan serangannya itu dengan Taliban.

Sejak Pakistan melarang tentara Amerika berada di dalam wilayahnya, Washington hanya mengandalkan serangan rudal CIA untuk menarget Taliban dan Al Qaidah yang bersembunyi di pegunungan sepanjang perbatasan dengan Afghanistan.

Obama menyatakan, efektivitas serangan tersebut dalam pidatonya"Bersama Pakistan kami telah menewaskan lebih dari setengan pimpinan Al Qaidah," katanya.

Namun, masa depan strategi serangan rudal udara di Pakistan tersebut bisa terancam dengan meluasnya sentimen anti AS dan kemarahan rakyatnya atas operasi militer yang menewaskan Osama Bin Laden di Abbotabbad pada 2 Mei laluStrategi serangan udara menggunakan pesawat tanpa awak tersebut tidak populer di PakistanSejumlah anggota parlemen telah mendesak pemerintah untuk menghentikan program tersebutPadahal pemerintah berencana untuk mengizinkan sejumlah pangkalan di Pakistan menjadi fasilitas program tersebut.

Tuntutan tersebut disambut oleh mayoritas masyarakat PakistanHampir 70 persen dari mereka melihat Amerika sebagai musuh, meski negara tersebut menggelontorkan bantuan miliaran dolarMenurut survei yang dilakukan Pew Research Center di Washington pasca tewas Osama Bin Laden, hanya 12 persen masyarakat yang punya pandangan positif terhadap AS.

Jika Pakistan akhirnya menolak program serangan rudal udara tersebut dari dalam wilayahnya, Afghanistan akan menjadi alternatif paling memungkinkanMenurut Profesor Ilmu Pertahanan di Quaid e Azam University, Islamabad, jika langkah tersebut dilakukan, ketegangan di kawasan tersebut akan semakin memanas.

"Area kontrol berikutnya kemungkinan besar adalah AfghanistanHal itu akan dikutuk oleh rakyat Pakistan karena menggunakan wilayah negara lain untuk menyerang teritori Pakistan," papar Hussain"Hal itu tidak hanya akan meningkatkan eskalasi hubungan Pakistan-AfghanistanTapi berarti juga Amerika telah menyatakan perang terhadap Pakistan," tandasnya(cak/ami)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Saudi Bantah Minta Maaf


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler