Mulai kemarin (13/3), status Ketua Umum PP Muhammadiyah Din Syamsuddin bukan lagi dudaSecara resmi, dia telah menikah untuk kali kedua dengan Novalinda Jonafrianty
BACA JUGA: Kisah Rinaldi, Cucu Kalapas Narkotika Nusakambangan
Bagaimana suasana pernikahan mereka? Bagaimana pula mereka merencanakan kehidupan rumah tangga?-------------------------- -------------
SEKARING RATRI A., Jakarta
--------------------- ------------------
Dalam balutan busana muslim berwarna putih yang dihiasi motif keemasan menyerupai untaian kalung, Novalinda tampak cantik dan anggun
BACA JUGA: Warga Manado saat Dilanda Kepanikan Hebat karena Kabar Tsunami
Di sebelahnya, sang suami, Din Syamsuddin, juga terus menebar senyum
BACA JUGA: Warga Indonesia di Jepang yang Hindari Maut saat Tsunami
Ratusan undangan terlihat sabar mengantre untuk memberikan ucapan selamat kepada pasangan yang berbahagia ituUpacara pernikahan pasangan Din dan Linda, panggilan akrab Novalinda, yang berlangsung kemarin tersebut memang dibalut secara sederhanaAkad nikah dilaksanakan sekitar pukul 09.00 di Masjid At Taqwa, kompleks Kantor PP Muhammadiyah di kawasan Menteng, JakartaSejumlah tokoh nasional dan pejabat penting negara hadir sebagai saksi pernikahan tersebut
Di antaranya, Ketua MPR Taufik Kiemas, Ketua DPD Irman Gusman, Menko Perekonomian Hatta Rajasa, Menteri Kehutanan Zulkifli Hasan, Menkum dan HAM Patrialis Akbar, Ketua Umum Partai Demokrat Anas Urbaningrum, mantan Menperin Fahmi Idris, mantan Ketua Umum Partai Golkar Akbar Tandjung, Sekjen Gerindra Ahmad Muzani, serta Dubes Norwegia Eivind SHommeSejumlah artis yang tergabung dalam pengajian binaan Din, Orbit, juga datangDi antaranya, Cici Tegal, Astri Ivo, dan Ratih Sanggarwati.
Dalam kesempatan tersebut, di antara para tokoh, pejabat tinggi, dan para artis itu, ada yang diminta memberikan sambutan untuk pernikahan Din dan LindaSebelum akad nikah dimulai, Linda membuat deg-degan sejumlah pihakSebab, dia datang terlambatNamun, Din justru tenang"Lagi di jalanYang penting, calon mempelai datang," ucap Din sembari bercanda
Saat Linda datang, akad segera dimulaiDengan menggunakan bahasa Arab, Din mengucapkan kalimat ijab dengan fasihUntuk maskawin, dia memilih satu set buku tentang Islam dan satu set mushaf Alquran
Setelah akad nikah, acara dilanjutkan dengan tasyakuran di aula Gedung Dakwah Muhammadiyah, sekitar 200 meter dari lokasi ijab kabulDalam acara tasyakuran itulah, Din dan Linda duduk di pelaminanPakaian mereka saat itu sama dengan yang dikenakan saat ijab kabul
Bagi Din, Linda bukan orang lainDia adalah sepupu almarhumah istrinya, Fira Beranata, yang meninggal karena serangan jantung tujuh bulan lalu"Ibunda Mbak Linda dengan ayahanda mertua (ayah almarhumah istri Din) bersaudaraJadi, Mbak Linda dengan almarhumah istri sudah mengenal sebagai sepupu dan saudara," tutur Din ketika ditemui di sela-sela tasyakuran pernikahan itu"Dulu dia (Linda) panggil saya uda, sekarang honey," canda lelaki 52 tahun tersebut
Din mengakui, sebelum pilihannya jatuh kepada Linda, dirinya mendapatkan banyak tawaran untuk calon istriTetapi, dia lebih mengutamakan calon dari keluargaDin ternyata pernah membatalkan keinginannya meminang Linda"Saat itu sempat diputuskan tidak jadi meminang (Linda)Kami sempat putuskan agar hubungan yang terjadi tetap seperti kakak dan adik," papar diaTetapi, semuanya berubah ketika Din umrah dan beristikharah di depan KakbahHasilnya, Din semakin mantap menjatuhkan pilihan kepada Linda.
Ternyata, pilihan Din tidak bertepuk sebelah tanganBegitu dia meminang, putri mantan Direktur Utama PT Semen Gresik Sotion Ardjanggi itu langsung menerimanyaMengapa langsung menerima pinangan Din" Sebab, papar Linda, dirinya telah cukup lama mengenal sosok Din"Saya kenal Pak Din sudah lamaSebab, almarhumah istrinya adalah sepupu saya dan anak-anaknya juga keponakan saya," ujar Linda, diselingi tawa kecil
Selain pertimbangan hubungan keluarga, Linda mantap karena rentang usia dirinya dan Din tidak terlampau jauhHanya tiga tahun (Din berusia 52 tahun dan Linda berumur 49 tahun)Meski tidak lagi muda, janda tengah baya yang telah memiliki tiga putra dan seorang cucu tersebut masih cantik dan energik
Seperti diberitakan di harian ini, sehari-hari Linda berpraktik sebagai notarisKantor dan rumahnya terletak di Perumahan Pesona Wahidin Blok B-31, Kecamatan Kebomas, Gresik, JatimDi sana, Linda tinggal sendirianTiga putranya menetap di JakartaMeski sendiri, dia beserta empat pegawainya masih aktif menjalankan usaha tersebut
Meski mencintai pekerjaan sebagai notaris, alumnus Fakultas Hukum Unair itu siap meninggalkan profesi tersebut demi mendampingi suamiSeperti diketahui, sebagai tokoh agama, Din terbilang sibuk dan memiliki segudang kegiatan di dalam maupun luar negeri"Saya siap mundur untuk mendampingi Pak Din dalam kegiatan sosial dan dakwah serta merawat anak-anakSaya akan berusaha maksimal," ujar perempuan kelahiran 9 November 1961 itu
Din kepada wartawan mengatakan, kehadiran Linda akan melengkapi kehidupannyaAlumnus IAIN Jakarta tersebut merasa bahagia bisa mendapatkan pendamping yang memiliki komitmen sama dengan dirinya"Tentu tidak sekadar istri, tapi juga pendamping dan mitra perjuanganKadang kala saya butuh santunan psikologis, teman curhat soal segala kesibukanAlhamdulillah Mbak Linda punya komitmen sama," ujar Din semringah
Din pun sempat melontarkan candaan soal istrinyaDia mengungkapkan, sang istri berasal dari tanah minang, tepatnya Bukittingi, Sumatera BaratNamun, Linda tidak bisa berbicara bahasa Minang sama sekali"Mungkin karena lahir dia di Gresik, sekolah juga di UnairBapak dan Ibunya Minang, tapi bisanya bahasa Jawa Timuran,?candanya diselingi tawa sang istri.
Soal rumah tinggal, Din menyatakan telah meminta Linda pindah ke Jakarta, meski kantor sang istri berada di GresikDin juga telah menyiapkan rumah tinggal yang baruRumah tersebut terletak tidak jauh dari kediaman lamanya di kawasan perumahan Pejaten Elok"Sebaiknya kediaman yang lama jadi rumah memoriMulai malam ini (kemarin malam) kita berdua akan menempati rumah yang baruTidak jauh dari rumah yang lama," kata Din
Ketika ditanya rencana bulan madu, Din mengatakan belum ada rencanaDia berkilah, kedua mempelai adalah mempelai lansia"Nantilah, ini sudah kakek-nenek," ujarnya sambil terbahakNamun, pria kelahiran Sumbawa tersebut sempat mengungkapkan bahwa dirinya akan mengikuti konferensi agama dunia perdamaian di New York, Amerika Serikat, pada 22 Maret mendatangMungkin sang istri akan diajak serta"Saya nggak tahu ini istri mau apa nggak," imbuhnya sembari melirik sang istri
Bagaimana dengan anak-anak Din dan Linda? Acara kemarin dihadiri semua anak Din maupun LindaKebetulan, keduanya sama-sama punya tiga anak, dan semuanya laki-lakiFarazahdi Fidiansyah, putra sulung Din, ketika ditanya wartawan mengatakan, butuh waktu untuk memanggil Linda sebagai ibuDia dan adik-adiknya selama ini memanggil Linda dengan sebutan tante"Mungkin belum terbiasa, nanti juga kalau di rumah ya mungkin masih panggil TanteSambil jalan aja semuanya," ujar pria 21 tahun itu
Dia juga meyakini papanya dan ibu tirinya tersebut akan menjadi keluarga yang sakinah, mawaddah, warahmah"Insya Allah karena kami sudah keluarga sendiri, nggak ada sesuatu yang jadi masalahGampang adaptasinya," ujarnya
Namun, Andi (panggilan akrab Farazahdi) tidak memungkiri jika perasaan sayang yang diberikan Linda terhadap dirinya dan dua adiknya, akan berbeda dibanding kasih sayang dari ibu kandungnya"Perasaannya juga bahagia sama kayak PapaCuma memang pasti rasanya kurang dan agak bedaKarena mendapatkan ibu baruIni butuh tahapan baru," urainya.(c2/kum)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Maureen, Bayi yang Terpaksa Cacat Jari Tangan
Redaktur : Tim Redaksi