Dulu Juara, SFC Kini Tercecer di Posisi 11

Rabu, 15 November 2017 – 03:59 WIB
Suporter Sriwijaya FC. Foto: palpres/jpg

jpnn.com, JAKARTA - Tim ini adalah tim papan atas, tapi menjadi penghuni peringkat ke-11 pada akhir musim Liga 1 kali ini.

Ada banyak penyebab tim berjuluk Laskar Wong Kito ketetaran dan harus tercecer di posisi keluar dari 10 besar.

BACA JUGA: Gunakan Taktik Monoton, Semen Padang pun Tergradasi

Posisi ini pun menjadi yang terburuk selama beberapa tahun terakhir keikutsertaan tim yang dulunya membeli lisensi klub Persijatim Jakarta Timur tersebut.

Menurut salah satu pengurus yang minta namanya tak disebut, sempat ada perbedaan di manajemen terutama terkait sosok pelatih Widodo C Putro.

BACA JUGA: Terpuruk, Arema FC Terlempar ke Posisi Sembilan

Banyak yang merasa pelatih yang kini menetap di Gresik itu kurang mumpuni sehingga beberapa hari jelang dimulainya Liga 1 2017, dia digantikan oleh Osvaldo Lessa.

"Ya sudah kesalahan tim ini memang dari awal, terburu-buru ganti pelatih dan akhirnya begini. Lessa ganti gaya permainan, jadinya kurang bagus karena tim tidak begitu mainnya, karena itu diganti lagi," kata dia.

BACA JUGA: Faktor Usia Pemain Jadi Pemicu Persib Terpuruk Musim Ini

Kehadiran Lessa ternyata tak mengangkat tim dan membuat Sriwijaya harus kembali berganti pelatih dan ditunjuklah Hartono Ruslan. Belakangan, performa Sriwijaya memang sempat naik, tapi mentalitas pemain dan juga kepercayaan diri pemain sudah terlanjur tak stabil sehingga membuat tim juga naik turun performanya.

Faktor buruk Laskar Wong Kito adalah di lini belakang. Ini terlihat dari catatan gol memasukkan dan kemasukan dalam 34 laga yang berimbang 50 kali menjebol gawang lawan, tapi juga 50 kali kebobolan.

Setelah kehilangan Fachrudin Aryanto yang menyeberang ke Madura United, mereka salah mengganti pemain dengan Bio Paulin. Pasalnya, pemain naturalisasi tersebut lebih sering berkutat dengan cedera. Kehadiran M Roby pun tak begitu membantu tim. Karena itu, bagusnya lini serang, tak bisa diimbangi dengan lini pertahanan yang mumpuni.

Jadilah, Sriwijaya FC sebagai tim yang kerap menjadi bulan-bulanan tim lain dan tak lagi menakutkan seperti musim-musim sebelumya. Kandang Stadion Gelora Sriwijaya, juga tak lagi angker.

"Kami sekarang lebih baik melihat ke depan. Untuk evaluasi nanti akan disampaikan ke manajemen," kata sang pelatih Hartono Ruslan.(dkk/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Empat Klub Papan Atas yang Terpuruk di Liga 1 2017


Redaktur & Reporter : Muhammad Amjad

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Tag

Terpopuler