Dulu Normal, Sekarang jadi Biseksual

Minggu, 07 Desember 2014 – 21:37 WIB
Ilustrasi: JAWA POS

jpnn.com - HANYA gara-gara 'menekuni' profesi gigolo, Richard yang dahulu normal kini jadi memiliki perasaan kepada laki-laki. Menurut dia, sudah sekitar dua tahun ini dirinya menjadi biseksual. Dia bisa menikmati hubungan emosional dan seksual dengan laki-laki maupun perempuan. 

Richard mengaku saat ini dirinya punya dua kekasih. “Satu perempuan dan satu laki-laki,” ujarnya. 

BACA JUGA: Begini Trik Gigolo Kalau Dapat Klien Jelek

Pacar perempuannya tidak tahu bahwa Richard adalah gigolo yang biseksual. ''Waduh, kalau dia tahu, saya bisa langsung diputus,'' ujarnya, lalu tertawa.

Terlepas dari keunikan itu, tidak ada perbedaan signifikan dalam melayani laki-laki dan perempuan untuk urusan rasa. Sama-sama flat. ''Tidak gimana-gimana, namanya juga kerja,'' ucap Richard, gigolo lainnya.

Yang penting sebenarnya adalah pacar laki-lakinya. Sebab, pacar laki-lakinya sangat kaya. Dia bisa memfasilitasi dalam hal materi. Namun, di tengah kenyamanan hidupnya sekarang, Richard menargetkan paling lama bertahan dengan profesinya itu setahun lagi.

Menurut dia, tabungan yang didapat dari profesi tersebut lebih dari cukup untuk memulai usaha.

BACA JUGA: MenPAN-RB Beri Apresiasi untuk Pelayanan Publik di Sumbar

Lalu, bagaimana kondisinya yang telanjur menjadi biseksual? Richard belum punya jawaban untuk pertanyaan itu. Yang jelas, dia belum punya rencana menikah hingga lima tahun ke depan. Jadi, dia punya waktu untuk memutuskan orientasi seksualnya. "Menuruti hati sih ingin normal saja," ungkapnya.

Selain Richard, Steven mengalami perubahan orientasi seksual sejak menjadi gigolo. Saat awal ditemui, sikapnya sangat manly dan cara bicaranya tegas. Namun, semakin lama dia mulai menunjukkan sikap kemayu.

''Dulu awal jadi biseksual, saya adalah bottom (perempuan). Tapi, sekarang saya pilih menjadi top (laki-laki),'' terangnya.

BACA JUGA: Pantai Kuta Mulai Diserbu Sampah

Steven mengakui, laki-laki bisa memberikan perhatian dan kesetiaan yang lebih daripada seorang perempuan. Walaupun hingga kini dia juga masih tertarik kepada perempuan. Sejak 2008 hingga 2012-an, Steven bergonta-ganti pacar laki-laki dan perempuan sekitar lima kali.

Menurut dia, sama seperti berpacaran dengan perempuan, ketika berpacaran dengan laki-laki pun, dia merasakan rasa jatuh cinta yang membuncah. Alasan putus biasanya adalah menemukan laki-laki yang lebih tampan dan gagah.

Bila sedang jomblo dan ingin mencari pasangan laki-laki untuk jangka waktu pendek, yang dilakukannya adalah nongkrong di daerah Surabaya Pusat tempat para gay berkumpul. Biasanya, mulai pukul 23.00 hingga 04.00.

Selain itu, ada hotel di kawasan Ngagel yang menjadi langganan para gay untuk kencan. "Saat ini sementara cari kepuasan dengan cara itu. Masih belum pengin punya pacar lagi," katanya. (ina/shy/ayi/mas)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Klien Pria Lebih Royal daripada Perempuan


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler