jpnn.com, JAKARTA - Pegiat Media Sosial Siti Maidina Herdiyanti mengatakan saat pandemi Covid-19 semuanya terkoneksi secara online.
Hal itu karena keterbatasan dan social distancing mengharuskan semua orang untuk memanfaatkan teknologi sebagai satu-satunya cara untuk memenuhi kebutuhan.
BACA JUGA: Mastel Ingatkan Pembangunan Infrastruktur Digital Jangan Sampai Mandek, Ini Sebabnya
Mengingat kebutuhan itu, Siti menyebut masyarakat harus mengubah lifestyle menjadi serba online, seperti berbelanja dan bertransaksi.
“Dengan transaksi online kita dapat lebih efisien tanpa harus datang langsung, selain itu juga transaksi-transaksi yang sudah kita lakukan akan tercatat pada M-banking atau E-Wallet yang kita gunakan, sehingga memudahkan kita untuk memantau keuangan kita," ungkap Siti dalam Ngobrol Bareng Legislator 'Cerdas Menggunakan Transaksi Online', Kamis (16/2).
BACA JUGA: Komisi I DPR RI: Digitalisasi Penentu Arah Kemajuan Bangsa
Namun, Anggota Komisi I DPR RI A. Rizki Sadig mengingatkan dunia digital memiliki cakupan yang luas sehingga cukup berisiko.
Sebab, dunia digital yang luas dapat dijadikan hal yang bermanfaat ataupun sebagai media melakukan kejahatan.
BACA JUGA: Komisi 1 DPR RI: Anak Muda Mampu Memberikan Gairah Baru untuk Ekonomi Digital
Kementerian Komunikasi dan Informatika menyebutkan terdapat 115.756 kasus aduan penipuan terkait e-commerce dan penjualan online di media sosial hingga 2021.
“Kita harus paham bahwa digital memiliki cakupan yang begitu luas, kita tidak bisa membatasi siapapun yang ingin menggunakan digital, di mana kita bisa berinteraksi dengan semua jenis orang, baik orang yang betul-betul ingin mengembangkan dirinya maupun orang yang menggunakan digital untuk melakukan penipuan atau kejahatan yang merugikan orang lain," tutur Rizki.
Rizki Sadig juga berpesan kepada masyarakat, untuk menjadi masyarakat yang cerdas.
"Kita sendiri harus melakukan upaya-upaya kehati-hatian dan jadilah cerdas saat melakukan transaksi online maupun berbagi informasi," ungkapnya.
Narasumber dalam Webinar Ngobrol Bareng Legislator yang juga sebagai Public Figure Denias Ismail mengatakan penipuan-penipuan yang terus meningkat menjadikan pengguna digital harus lebih cerdas, lebih selektif, dan logis.
“Jangan sampai kita tergiur oleh promo-promo yang ternyata adalah modus-modus tertentu yang kita tidak tahu kedepannya seperti apa," ucapnya
Dia pun memberikan tips dalam melakukan transaksi online.
"Pastikan penjual atau jasa benar-benar aman dan terpercaya, cek testimoni sebelum kita membeli, jangan mudah tergiur promosi yang tidak masuk akal, serta pilihlah marketplace yang kredibel," kata Denias. (mcr10/jpnn)
Redaktur & Reporter : Elvi Robiatul